Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Australia mendakwa dua remaja yang diduga merencanakan serangan teror dan terinspirasi dari kelompok militan ISIS pada Kamis (13/10).
Dua remaja berusia 16 tahun itu dicokok pada Rabu (12/10) di pinggiran Sydney. Keduanya ditangkap ketika sedang membawa pisau, meski polisi belum mengetahui target serangan kedua remaja itu.
"Kami melakukan tindakan pencegahan pada sesuatu yang kami curigai akan menjadi sebuah rencana penyerangan," ujar Deputi Komisioner New South Wales, dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi menyatakan mereka sudah mencurigai kedua remaja itu sebelum penangkapan. Media lokal melaporkan salah satu remaja itu merupakan anak dari seorang pelaku kejahatan teror yang kini tengah menjalani hukuman.
Australia memang tengah mewaspadai serangan kelompok radikal dalam negeri sejak 2014 lalu, setelah mengalami beberapa serangan teror. Salah satunya, penyanderaan di Cafe Lindt di Sydney beberapa waktu lalu. Dua sandera sekaligus penyandera tewas dalam peristiwa itu.
Sejauh ini, pemerintah Australia telah menangkap dan mendakwa sejumlah kasus terkait radikalisasi pemuda. Lebih dari 100 warga telah meninggalkan Australia untuk berangkat ke Suriah demi bergabung bersama ISIS.
Negeri kanguru ini berupaya memperketat pengawasan terhadap segala potensi dan kemungkinan ancaman teror dengan memperluas jangkauan pencarian, pemantauan, dan pengawasan.
(ama/den)