Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Filipina Ramon Lopez mengklarifikasi pernyataan Presiden Rodrigo Duterte yang menyebut negaranya akan "berpisah" dengan Amerika Serikat, termasuk dalam hubungan ekonomi. Lopez menjamin kerja sama ekonomi Filipina-AS akan tetap terjalin dengan baik.
Perpisahan hubungan AS-Filipina diumumkan Duterte dalam kunjungannya ke Beijing pada Kamis (20/10). Sikap ini sejalan dengan rencananya untuk melepaskan ketergantungan negaranya pada AS dan mendekatkan diri ke Rusia dan China.
Lopez berupaya menjelaskan pernyataan "perpisahan" yang dilontarkan mantan Walikota Davao itu. Menurutnya, Filipina tidak akan menghentikan kerja sama perdagangan dan investasi dengan AS. Pernyataan Duterte secara spesifik dianggap hanya menyatakan keinginan memperkuat hubungan Filipina dengan China dan negara ASEAN lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lopez berujar, selama ini Filipina dianggap terlalu menggantungkan diri pada salah satu pihak, yakni AS. Namun, ia menegaskan tidak akan menghentikan aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan Negara Barat khususnya AS.
"Biar saya klarifikasi, Presiden (Duterte) tidak membicarakan 'perpisahan' dengan AS," ucap Lopez kepada
CNN Philippines, Jumat (21/10).
Berdasarkan data Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat terbaru, AS adalah salah satu mitra dagang sekaligus investor asing terbesar Filipina. Perdagangan barang dan jasa AS-Filipina mencapai US$24 miliar pada 2012. Di tahun yang sama, total investasi asing langsung (FDI) AS pada saham Filipina mencapai US$4,6 miliar.
Dalam kesempatan lain, Menteri Anggaran Filipina Benjamin Diokno memaparkan bahwa penguatan hubungan Filipina-China tidak berarti menjauhkan Filipina dengan negara-negara lain.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Ash Carter menanggapi pernyataan Duterte dengan memastikan tetap menjaga komitmen aliansi AS-Filipina sesuai traktat yang disetujui kedua pihak sejak 1951 silam.
"Setiap hubungan antar negara jelas membutuhkan kebersamaan. Kami akan terus membahas ini dengan rekan-rekan kami dari Filipina," tutur Carter.
"Hubungan AS-Filipina bukan baru dibentuk hari ini," kata Carter menambahkan.
Dalam kunjungannya ke Beijing, Duterte juga membuka jalan aliansi dagang baru dengan China. Lopez menyebutkan, perjanjian perdagangan senilai US$13,5 miliar akan disepakati kedua negara pekan ini.
(ama)