Topan Haima Hantam Filipina, 2,7 Juta Warga Terancam

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 19 Okt 2016 12:48 WIB
Topan besar Haima berkecepatan 270 kilometer per jam pada Selasa (18/10) menghantam beberapa wilayah di FIlipina, mengancam sekitar 2,7 juta warga.
Ilustrasi topan (Unsplash/Iren Petrova)
Jakarta, CNN Indonesia -- Topan besar Haima berkecepatan 270 kilometer per jam pada Selasa (18/10) menghantam beberapa wilayah di Filipina. Sekitar 2,7 juta warga diperkirakan terkena dampak akibat topan kedua yang menghantam Filipina dalam sepekan terakhir itu.

Seperti diberitakan CNN pada Rabu (19/10), topan berkategori 5 itu membawa intensitas hujan dan angin yang tinggi pada beberapa kawasan di Filipina dan berpotensi memicu bencana longsor, khususnya pada wilayah pegunungan di utara Pulau Luzon.

Menurut Meteorologi CNN, Taylor Ward, Topan Haima merupakan topan ketiga terbesar pada musim ini. Topan Haima diperkirakan mencapai utara Luzon pada Rabu tengah malam hingga Kamis pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kuatnya hantaman angin, potensi longsor perlu menjadi perhatian Filipina. Wilayah bagian tengah Filipina diperkirakan menjadi daerah dengan dampak terparah akibat gelombang angin dan badai secara signifikan," ucap Ward.

Haima diperkirakan akan bergerak ke China pada Jumat (21/10) malam waktu setempat. Intensitas topan Haima diperkirakan akan terus melemah meskipun potensi banjir masih dapat terjadi.

"Proyeksi topan akan mengarah ke Provinsi Guandong Timur, sebelah timur Hong Kong, tapi kami tetap memantau Hong Kong karena badai cukup dekat dengan wilayah itu," kata Ward.

Topan Haima merupakan topan terkuat kedua setelah topan Sarika yang menghantam Filipina pekan ini.

Menurut Pusat Peringatan Topan, Filipina akan mengalami serangan topan berkategori 4 ke atas seperti pada tahun 1950 lalu.

Sekitar tiga orang tewas akibat Topan Sarika di kepulauan utara Manila pada Minggu (16/10) lalu. Berdasarkan data organisasi bantuan Care International, sekitar 10 ribu orang mengungsi akibat topan ini.

Di China, topan Sarika memicu bencana longsor di bagian selatan Hainan membuat pemerintah Beijing menutup sementara seluruh kegiatan sekolah dan memberhentikan operasi kereta cepat di sana.

Menurut kantor berita Xinhua, sekitar 500 ribu warga telah diungsikan sebelum topan. (ama/den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER