Ada Clinton dan Trump di Aplikasi Kencan Online Tinder

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 27 Okt 2016 15:53 WIB
Program Swipe the Vote diluncurkan Tinder sejak Rabu (26/10), sebagai sarana riset bagi para pengguna aplikasi kencan itu di lebih 15 negara.
Program Swipe the Vote diluncurkan Tinder sejak Rabu (26/10), sebagai sarana riset bagi para pengguna aplikasi kencan itu di lebih 15 negara. (Dok. Tinder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama kedua calon presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton dan Donald Trump, hadir dalam aplikasi kencan online, Tinder. Bukan untuk mencari pasangan tentunya, namun nama kedua capres muncul dalam program Swipe The Vote, untuk membantu para pengguna Tinder menentukan pilihan mereka, menjelang pemilihan umum presiden AS pada November mendatang.

Program Swipe the Vote diluncurkan Tinder sejak Rabu (26/10), sebagai sarana riset bagi para pengguna aplikasi kencan itu di lebih 15 negara, termasuk Indonesia. 

Bekerja sama dengan lembaga non-profit Rock The Vote, Tinder mencoba mendorong generasi milenial untuk sadar politik dan bagi warga AS untuk menggunakan hak suara mereka pada 8 November mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui program yang akan berlangsung mulai 26 Oktober hingga 1 November ini para lajang bisa berhenti sejenak memilih teman kencan dan menjawab sejumlah pertanyaan akan menentukan apakah mereka cocok dengan Clinton dan Trump.

CNN Indonesia.com menjajal program ini pada Rabu (26/10). Bagi pengguna Tinder di Indonesia, terdapat tulisan "Beritahu Amerika Siapa yang Kamu Pilih."

Tujuh pertanyaan yang disodorkan yang menjadi fokus kampanye kedua capres, mulai dari rencana peningkatan pajak bagi kaum elite AS, isu imigran gelap, senjata api, perubahan iklim, biaya kuliah gratis, sistem kesehatan Obamacare hingga upah minimum buruh.

Pada pertanyaan pertama misalnya, pengguna dimintai pendapatnya soal pajak bagi para orang kaya.

Dua pilihan jawaban yang tersedia adalah "Enak aja" dan "Mereka harus bayar". Seperti penggunaan Tinder pada umumnya, pengguna harus menggeser jawaban yang mereka pilih.

(Dok. Tinder)
CEO Tinder, Sean Rad, menjelaskan bahwa progran ini merupakan proyek sampingan dari aplikasi kencan online yang sudah digunakan oleh 50 juta orang itu. (Dok. Tinder)
Pertanyaan ketujuh, soal senjata api, pengguna dapat memilih "Siap, Bidik, Tembak!" atau "Keselamatan yang utama."

CEO Tinder, Sean Rad, menjelaskan bahwa progran ini merupakan proyek sampingan dari aplikasi kencan online yang sudah digunakan oleh 50 juta orang itu.

"Kami melihat Tinder sebagai situs yang dapat menyebarkan kebaikan, dan tidak hanya melulu soal bisnis," katanya, dikutip dari The Independent.

Bagi warga AS, aplikasi ini juga akan memberi informasi soal bilik suara terdekat, untuk mendorong semakin banyak warga berpartisipasi dalam pilpres tahun ini. (ama/den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER