Bos Bank Sentral Inggris Pertahankan Jabatan Hingga 2019

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Selasa, 01 Nov 2016 04:44 WIB
Keputusan Carney menambah satu tahun menjabat gubernur bank sentral Inggris demi melancarkan proses hengkangnya Inggris dari Eropa (Brexit).
Mark Carney, Gubernur bank sentral Inggris (BoE) memutuskan untuk tetap menjabat sebagai pucuk pimpinan BoE hingga akhir Juni 2019 mendatang. (REUTERS/Dominic Lipinski).
Jakarta, CNN Indonesia --
Mark Carney, Gubernur bank sentral Inggris (BoE) memutuskan untuk tetap menjabat sebagai pucuk pimpinan BoE hingga akhir Juni 2019 mendatang. Keputusan ini dimaksudkan untuk melancarkan proses hengkangnya Inggris dari persekutuan negara-negara Eropa (Brexit).

Mantan Gubernur bank sentral Kanada itu memiliki pilihan untuk terus menjabat hingga akhir masa tugasnya pada tahun 2021 mendatang. Ia pertama kalinya ditunjuk memimpin BoE tahun 2013 lalu. 

Namun, seperti dilansir CNN.com, Senin (31/10), Carney diserbu oleh politisi pro-Brexit dan juga pers atas dukungannya agar Inggris keluar dari persekutuan negara-negara Eropa yang dikhawatirkan mendorong ekonomi Inggris memburuk.

Tidak cuma itu, Carney juga dituding membuat Inggris terpuruk setelah referendum Brexit pertengahan tahun ini. Dibawah kepemimpinannya, bahkan mata uang poundsterling anjlok 19 persen sejak referendum. Segelintir orang memintanya untuk segera mengundurkan diri.

“Saya merasa terhormat untuk memperpanjang waktu pelayanan saya sebagai Gubernur BoE untuk satu tahun tambahan terakhir yang berakhir hingga Juni 2019,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Senin (31/10).

Dia berharap, keputusannya tersebut akan membantunya berkontribusi terhadap ekonomi Inggris dengan mengamankan transisi yang tertib untuk hubungan baru antara Inggris dengan negara-negara Eropa.

Perdana Menteri Inggris Theresa May menyambut baik keputusan mantan bankir Goldman Sachs tersebut. Hal itu disampaikan May melalui juru bicaranya.

“Perdana Menteri menyambut baik keputusan gubernur untuk tinggal di luar jangka waktu lima tahun. Ini adalah berita bagus bagi Inggris, karena akan memberikan kontinuitas dan stabilitas BoE dari peluang Brexit,” kata juru bicara tersebut.

Spekulasi yang menyebutkan bahwa Carney akan meninggalkan kursi panas di BoE muncul setelah May mengatakan kebijakan suku bunga acuan yang rendah pada bulan ini memiliki dampak buruk.

Sebagai informasi, BoE memangkas suku bunga acuannya pada musim panas ini untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. Upaya ini ditujukan untuk menjauhkan Inggris dari ancaman resesi pasca Brexit.

Carney merupakan ekonom lulusan Harvard University. Sebelum menjabat sebagai Gubernur BoE, ia menjabat pimpinan bank sentral Kanada. Ia merupakan satu-satunya gubernur non-Inggris dalam sejarah bank sentral Inggris.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER