PBB: Semakin Banyak Warga Irak Jadi Tameng Manusia oleh ISIS

Amanda Puspita Sari/AFP | CNN Indonesia
Rabu, 02 Nov 2016 07:58 WIB
Menurut laporan PBB, ISIS membawa puluhan truk dan mini-bus untuk memindahkan secara paksa 25 ribu warga sipil ke dalam dan sekitar Mosul.
Kantor HAM PBB mencatat berbagai tindak kekejaman ISIS, termasuk merelokasi paksa puluhan ribu warga ke Mosul dan mengeksekusi mereka di dalam dan sekitar kota itu. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- PBB menerima lebih banyak laporan soal ribuan warga sipil Irak yang dipaksa untuk memasuki kota Mosul dan dijadikan tameng manusia oleh kelompok militan ISIS. Taktik keji ini dilakukan ISIS untuk membendung serangan besar-besaran yang diluncurkan militer Irak dalam upaya merebut kembali Mosul.

Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani, mengungkapkan kepada para wartawan di Jenewa, Swiss, pada Selasa (1/11) bahwa militan ISIS menculik dan membantai 40 mantan anggota Pasukan Keamanan (ISF) Irak. Jasad mereka kemudian dibuang di Sungai Tigris.

Kantor HAM PBB mencatat berbagai tindak kekejaman ISIS, termasuk merelokasi paksa puluhan ribu warga ke Mosul dan mengeksekusi mereka di dalam dan sekitar kota itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa informasi yang diterima PBB dikelompokkan dalam "laporan awal" dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

Ditanya soal kredibilitas laporan terbaru itu, Shamdasani mengatakan kepada AFP bahwa, "Ini adalah informasi mentah, tidak melalui proses verifikasi yang biasa kami lakukan," meski sembari menekankan bahwa sumber informasi adalah pihak yang "terpercaya."

Pada Senin (31/10) dini hari, militan ISIS dilaporkan "membawa puluhan truk dan mini-bus menuju Hamam al-Alil City, kota di selatan Mosul, dalam upaya memindahkan secara paksa sekitar 25 ribu warga sipil ke dalam dan sekitar Mosul," bunyi pernyataan kantor HAM PBB.

Sebagian besar kendaraan tidak dapat mencapai Mosul karena diadang oleh serangan pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat yang berpatroli di sekitar wilayah itu.

Shamdasani mengungkapkan terdapat "pola" dari para militan untuk mendirikan markas di sekitar hunian warga sipil.

"Ini semakin menguatkan dugaan bahwa mereka berencana menggunakan warga sebagai tameng manusia, serta memastikan bahwa daerah tersebut padat penduduk sehingga tak akan tersentuh operasi militer," ujarnya.

Sementara itu, menurut catatan PBB, sekitar 296 mantan petugas keamanan Irak juga tewas oleh ISIS pada Selasa (26/10).

PBB merilis pernyataan ini setelah pasukan khusus Irak berhasil memasuki pinggiran kota Mosul untuk pertama kalinya pada Selasa. Pasukan kini mulai merangsek ke wilayah perkotaan meski mendapat perlawanan sengit dari militan ISIS, menurut pengakuan seorang jenderal Irak yang enggan dipublikasikan identitasnya. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER