Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah bebas dari sekapan Boko Haram, banyak perempuan dewasa dan gadis diperkosa oleh pejabat pemerintah Nigeria di kamp pengungsian.
Peneliti Senior Nigeria di Human Rights Watch (HRW) Mausi Segun menyatakan, puluhan korban Boko Haram mengeluh mengalami pelecehan seksual selama mengungsi di kamp penampungan di ibu kota negara bagian Borno, Maiduguri.
Kepada HRW, para pengungsi itu mengaku kerap dipaksa melakukan hubungan seksual oleh para pemimpin kamp, polisi, bahkan tentara Nigeria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini sangat buruk melihat para anak perempuan dan wanita di sini malah tidak mendapatkan bantuan dan dukungan yang seharusnya mereka dapatkan untuk mengobati rasa trauma mereka saat disekap Boko Haram. Ini memalukan,” ucap Segun seperti dikutip
CNN, Rabu (2/11).
Dalam laporan HRW yang dirilis pada awal pekan ini, organisasi pegiat HAM itu mewawancarai sekitar 43 wanita dan anak perempuan yang merupakan pengungsi dari beberapa kota dan desa di Borno. Delapan di antaranya pernah diculik kelompok Boko Haram dan dipaksa menikah sebelum berhasil melarikan diri.
Kepada tim HRW, empat korban Boko Haram yang mengungsi mengaku dibius sebelum diperkosa di kamp penampungan. Sementara itu, 37 pengungsi dipaksa melakukan hubungan seks dengan janji akan dinikahi dan diberi bantuan finansial lainnya.
Seorang wanita berumur 30 tahun dari Walassa mengaku, salah satu tentara di kamp mendekatinya untuk berhubungan seks dengan bujukan akan mengajaknya menikah.
“Tentara itu berpura-pura mau menikahi dan membantu saya. Sesaat setelah kami berhubungan seks, tentara itu malah mulai menjauhi saya. Kondisi memburuk karena sekarang saya hamil tanpa dampingan siapa-siapa,” ucapnya.
Sementara itu, seorang gadis berumur 16 tahun dari Baga yang juga mengungsi di kamp penampungan mengungkapkan dirinya telah dibius dan diperkosa oleh anggota pengurus kamp.
“Di hari saya diperkosa, laki-laki itu memberikan sebuah minuman yang membuat saya tertidur. Saya merasa ada yang salah ketika bangun. Darah keluar dari bagian intim saya. Saya tidak cerita karena takut,” ujarnya.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari merasa terkejut atas dugaan tindakan pelecehan yang dilakukan oleh beberapa pejabat pemerintahannya itu.
Melalui sebuah pernyataan resmi, Buhari menginstruksikan inspektur jenderal kepolisian bersama pejabat tinggi lainnya untuk melakukan penyelidikan mengenai masalah ini.
“Masyarakat Nigeria dan komunitas internasional bisa meyakini bahwa dugaan (pelecehan) ini tidak sedang dianggap enteng oleh pemerintah,” ucap Buhari melalui pernyataan resmi Kantor Kepresidenan Nigeria.
Boko Haram memang kerap melakukan penculikan terhadap perempuan dan gadis di Nigeria. Salah satu kasus besar terjadi pada 2014 lalu, ketika mereka menculik sekitar 300 anak perempuan dari sebuah sekolah di Chibok.
Pemberontakan kelompok Boko Haram di bagian Utara Nigeria selama ini telah memakan korban setidaknya 20 ribu warga Nigeria tewas dalam kekerasan, sementara ribuan lainnya terpaksa mengungsi.
Boko Haram berupaya menerapkan sistem hukum syariah Islam di seluruh negeri dengan melawan pasukan pemerintah yang berupaya menghentikan mereka.
(has)