Beredar Isu Penculikan, Filipina Perketat Pengamanan

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Jumat, 04 Nov 2016 19:52 WIB
Filipina meningkatkan pengamanan menyusul adanya peringatan perjalanan terkait sejumlah ancaman penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf di Pulau Cebu.
Filipina meningkatkan pengamanan menyusul adanya peringatan perjalanan terkait sejumlah ancaman penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf di Pulau Cebu. (Reuters/Froilan Gallardo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Filipina meningkatkan pengamanan di sekitar kawasan wisata Pulau Cebu menyusul dirilisnya nasihat perjalanan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat kepada warganya terkait ancaman penculikan oleh kelompok militan Abu Sayyaf di wilayah itu. 

Nasihat perjalanan itu dirilis menyusul laporan sejumlah media bahwa kepolisian regional Filipina menyebutkan enam pemberontak Abu Sayyaf terlacak sedang berada di Pulau Cebu, salah satu lokasi wisata favorit di Filipina.

Tidak ada informasi spesifik yang disebutkan dalam nasihat perjalanan itu, dan AS hanya menyarankan warganya untuk lebih waspada dan menghindari beberapa lokasi tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Presiden Ernesto Abella berkata, otoritas Filipina berupaya memverifikasi kabar itu. Sementara, pihak kepolisian terus peningkatan pengamanan khususnya pada ruang publik dan di tempat warga banyak berkumpul.

"Komandan PNP (pasukan polisi khusus Filipina) telah melakukan berbagai langkah yang diperlukan untuk melindungi warga," ucap Abella seperti dikutup Reuters, Jumat (4/11).

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, sudah mengerahkan pasukan di beberapa daerah di wilayah selatan Filipina untuk memberantas pemberontak Abu Sayyaf. Kelompok militan yang sudah berbai dengan ISIS dan terkait dengan al-Qaidah ini dikenal kerap melakukan penculikan anak buah kapal Indonesia dan Malaysia serta wisatawan asing. 

Hingga saat ini, tersisa dua WNI yang masih disekap oleh Abu Sayyaf bersama beberapa warga negara lain seperti Malaysia, Belanda, dan Filipina. Tahun ini, Abu Sayyaf juga menculik dua warga Kanada saat keduanya tengah berlibur di Mindanao.

Sebagian besar nasihat perjalanan ke Filipina dirilis karena adanya ancaman penculikan dan pengeboman oleh kelompok ekstremis, dan aksi kejahatan lain di daerah tertentu. Perilisan Nasihat perjalanan di Pulau Cebu sendiri terbilang jarang terjadi.

September lalu, sebuah bom meledak di Kota Davao, kampung halaman Duterte, menewaskan sekitar 15 orang dan menyebabkan 60 lainnya terluka. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER