Menlu Iran Temui Presiden Libanon

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Selasa, 08 Nov 2016 02:30 WIB
Mohammad Javad Zarif menjadi menteri luar negeri Iran pertama yang bertemu presiden baru Libanon, Michel Aoun.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. (REUTERS/Ahmed Saad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menjadi perwakilan Iran pertama yang bertemu Michel Aoun, Presiden Libanon yang baru terpilih. Pertemuan keduanya, Senin (7/11) waktu setempat, akan menjadi tonggak sejarah baru atas perebutan pengaruh Teheran atas Beirut dengan rival terbesar mereka, Arab Saudi.

Aoun baru saja terpilih menjadi presiden pekan lalu. Terpilihnya Aoun mengakhiri vakum kekuasaan eksekutif di Libanon selama 29 bulan.

Hal pertama yang dilakukan Aoun setelah menjabat sebagai presiden adalah meminta pemimpin Islam Sunni, Saad al-Hariri untuk segera membentuk kabinet baru, dimana Hariri menjabat sebagai perdana menteri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada konferensi pers usai mendarat di Bandara Beirut, Zarif, yang didampingi jajaran politisi dan delegasi ekonomi Iran, berharap bisa memperkuat kerjasama dengan Lebanon.

Adapun di hari yang sama, Aoun juga bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Melansir Reuters, Iran mendukung terpilihnya Aoun dan melihat hal tersebut sebagai kemenangan bagi Hizbullah. Tidak hanya itu, kemenangan Aoun juga dinilai jadi langkah baik dari sisi politik dan militer untuk membantu Suriah mengatasi perang sipil yang tengah terjadi.

Di kesempatan berbeda, Hariri menyebut pembentukan kabinet baru Lebanon sebagai kesempatan memperbaiki hubungan dengan negara-negara Teluk, termasuk juga Arab Saudi.

“Formasi pemerintahan yang baru adalah kesempatan untuk memperbaiki identitas Lebanon sebagai negara Arab dan sebuah momentum meningkatkan kerjasama dan hubungan di Dewan Kerjasama Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC)," ujar Hariri. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER