Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah pemilih dalam pemilu presiden Amerika Serikat tahun ini merupakan yang terendah dalam dua dekade.
Meski komisi pemilihan AS masih melakukan tabulasi suara, sebanyak 126 juta suara yang telah masuk dan dihitung menunjukkan hanya sekitar 55 persen warga usia pemilih yang memberikan suara pada pemilu 8 November lalu.
Seperti dilaporkan
CNN pada Jumat lalu (11/11), ini berarti yang terendah sejak 1996. Saat itu, sekitar 53,5 persen warga menggunakan hak pilih mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski masih terdapat kemungkinan perubahan, setidaknya dibutuhkan sebanyak 18,7 juta suara lagi untuk menyamai jumlah pemilih pada 2008, yang berada di angka 64 persen.
Namun demikian, hasil awal di beberapa negara bagian kunci yang mencetuskan kemenangan Trump menunjukkan lebih banyak pemilih tahun ini daripada 2012. Jumlah pemilih secara keseluruhan yang mengalami penurunan.
Di Florida, hampir 9,4 juta surat suara digunakan, dibanding 8,5 juta pada 2012. Di Michigan, terdapat 4,8 juta pemilih, dibanding 4,7 pemilih empat tahun lalu. Sedang di North Carolina, ada 4,7 juta pemilih, lebih banyak 138 ribu suara dari pemilu presiden sebelumnya.
Jumlah pemilih baru bisa dipastikan dalam beberapa minggu ke deoan, ketika komisi pemilu selesai menghitung suara dan memastikan hasilnya. Jumlah itu tidak termasuk orang yang tidak berada di usia pemilu atau tidak melakukan registrasi.