Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan demonstran memadati jalanan di Kota New York untuk melakukan aksi protes kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Aksi demo yang dilakukan ini sudah menginjak hari ke-empat, semenjak pemilihan umum berlangsung pada Selasa (8/11).
Sekitar 1.200 orang berkumpul di kawasan Washington Square yang berdekatan dengan pusat bisnis Manhattan. Beberapa di antaranya terlihat membawa balon berwarna merah dan poster bertuliskan kalimat “damai dan cinta”, seperti yang dilansir dari
AFP pada Jumat (11/11).
Demonstran lainnya terlihat membawa poster bertuliskan kalimat “Tembokmu Tidak Akan Menghalangi Langkah Kami”—sebuah kalimat yang bernada penolakan terhadap aturan pembangunan tembok pemisah antara AS dan Meksiko, yang sempat dinyatakan dalam kampanye pengusaha properti itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu demonstran mengatakan kalau aksi yang dilakukan merupakan bentuk solidaritas bagi banyak kaum—termasuk Meksiko dan Muslim, yang merasa tertindas dengan aturan yang akan ditetapkan Trump jika telah resmi berkantor di Gedung Putih pada Januari mendatang.
“Kita di sini untuk mendukung orang yang merasa tersudut dengan Trump, untuk menunjukkan kepada anak kita bahwa kita masih memiliki suara untuk memperjuangkan hak asasi,” kata Kim Bayer (41).
“Saya takut pemerintahan Trump akan melukai banyak hak asasi penduduk AS. Saya tak pernah setakut ini dalam hidup. Kita harus bersama-sama menyuarakannya di sini,” lanjutnya.
Demonstran yang lain, Jamie (25), menyatakan hal senada, yaitu kalau aksi demo yang dilakukannya ditujukkan untuk kaum minoritas dan yang merasa terguncang dengan kemenangan Trump.
“Ada banyak ketidakpastian dan kita hanya perlu pesan penuh cinta,” kata Jamie.
Sejumlah komunitas kemanusiaan dan sosial yang mendukung aksi protes ini mengatakan kalau aksi yang sama dengan jumlah massa yang lebih banyak akan diadakan pada Sabtu (12/11) waktu setempat.
Sejak kemenangan mengagetkan Trump atas Hillary Clinton, aksi demo menentang hasil pemilu telah terjadi di sejumlah kota-kota AS.
Sebagian besar aksi demo berujung damai, tapi beberapa ada yang berujung ricuh.
Aksi demo yang berujung keributan telah membuat sejumlah properti di sekitar kawasannya rusak parah, seperti yang dikatakan pihak berwajib AS.