Jakarta, CNN Indonesia --
Negara-negara Teluk yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) didesak untuk mengeluarkan Iran dari Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI. Iran dianggap merusak persatuan dan solidaritas Islam dengan mendukung terorisme dan menyulut konflik sektarian.
Seperti diberitakan
Saudi Gazette, Senin (21/11), desakan mengeluarkan Iran dari OKI disampaikan oleh Dewan Hubungan Internasional Teluk, COGIR, tidak hanya kepada GCC tetapi juga seluruh negara-negara mayoritas Islam.
Dalam pengumumannya, Presiden COGIR dan ketua Organisasi Arab untuk Kebebasan Informasi dan Pers, Tariq Al-Sheikhan, mengatakan Iran ikut membantu kelompok militan Syiah Houthi di Yaman. Houthi disebut telah menembakkan roket yang mengarah ke Mekkah, kota suci bagi umat Islam.
Selain itu, Iran juga mendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah dalam perang saudara yang menewaskan ratusan ribu orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, 11 negara menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan peran negatif Iran dalam memicu ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan.
Dalam surat itu disinggung kebijakan perluasan wilayah Iran di kawasan, pelanggaran prinsip-prinsip kedaulatan dan campur tangan pada setiap permasalahan dalam negara negara-negara Arab.
Surat itu ditandatangani oleh perwakilan-perwakilan di PBB untuk Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Maroko, Oman, Qatar, Arab Saudi, Sudan, Uni Emirat Arab dan Yaman.
Lembaga pengawas PBB, UN Watch, yang berbasis di Jenewa menyambut baik surat itu. Mereka mengatakan sudah waktunya negara-negara Islam bersuara soal menentang kebijakan Iran.
"Iran sering mengecilkan seluruh kritikan atas pelanggaran HAM dan kebrutalan di dalam dan luar negeri sebagai bagian dari plot Barat, namun sikap itu sulit bertahan jika negara-negara Muslim menuduh [Iran], termasuk sekutunya seperti Sudan," ujar direktur UN Watch, Hillel Neuer.
(den)