Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Barack Obama akan terus membentangkan ‘tangan persahabatan’ negara itu dengan Kuba menyusul kematian pemimpin revolusi Fidel Castro pada Sabtu.
Dia menyatakan sejarah akan mencatat dan menilai dampak yang besar dari Castro melalui masyarakat dan dunia di sekelilingnya. AS sendiri memulihkan hubungannya dengan Kuba pada Juli 2015, setelah Obama datang pada Maret tahun lalu.
“Selama masa pemerintahan saya, kami bekerja keras untuk melupakan masa lalu, mengejar masa depan yakni hubungan dua negara yang bukan ditentukan oleh perbedaan,” kata Obama seperti dilansir
AFP, Minggu (27/11).
Dia mengatakan masyarakat Kuba juga akan mengingat masa lalu sekaligus masa depan. Sementara itu, kata Obama, mereka pun harus tahu bahwa mereka memiliki teman dan mitra di AS.
Fidel Castro, pemimpin revolusi Kuba, wafat pada Sabtu (26/11). Sejumlah pemimpin dunia turut mengucapkan belasungkawa atas kematian tokoh tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Paus Fransiskus pun mengatakan kematian pemimpin revolusioner Kuba Fidel Castro adalah ‘berita sedih’ yang membuatnya berduka. Dia pun berdoa untuk ketenangan almarhum.
(asa)