Patroli Laut China Selamatkan Nelayan Filipina di LCS

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Jumat, 02 Des 2016 14:03 WIB
Koordinasi penyelamatan kapal patroli laut China dan Filipina ini dianggap menggambarkan perubahan signifikan hubungan kedua negara.
Coastguard China berhasil menyelamatkan nelayan asal Filipina dari insiden perahu terbalik di dekat wilayah sengketa laut China Selatan. (Reuters/Nguyen Minh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Costguard China berhasil menyelamatkan nelayan asal Filipina dari insiden perahu terbalik di dekat wilayah sengketa Laut China Selatan. Sebuah kapal penjaga pantai Filipina kemudian menjemput dua nelayan itu dari kapal China. 

"Seperti yang kami katakan, kapal coastguard China berkordinasi dengan kapal patroli laut Filipina untuk mengembalikan dua nelayan tersebut," ujar juru bicara petugas keamanan laut Filipina, Armand Balilo, seperti dikutip Reuters, Jumat (2/12).

Ini pertama kalinya kapal patroli dari kedua negara berlayar di wilayah Scarborough Shoal, wilayah sengketa yang sempat merenggangkan hubungan diplomatik China dan Filipina selama kurang lebih empat tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal patroli laut kedua negara terakhir kali terlihat di wilayah Scarborough pada Juni 2012 lalu dalam insiden penangkapan nelayan China oleh Filipina.

Insiden itu menyebabkan memanasnya perselisihan Filipina dan China atas klaim mereka di LCS. Filipina kemudian mengambil langkah memperjuangkan hak teritorialnya ke Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) sejak tahun 2013 silam.

Ketegangan makin menjadi setelah China membangun pulau buatan yang dipergunakan untuk membuat landasan terbang dan mercusuar di perairan LCS.

China bahkan kerap mengawasi secara ketat wilayah Scarborough dan mengusir nelayan Filipina yang mencoba berlayar dekat wilayah itu dengan menembakkan meriam air ke arah para nelayan Filipina.

Keputusan PCA akhirnya dirilis pada Juli lalu, Hasil putusan menyatakan menolak klaim China atas hak ekonomi di wilayah yang selama ini ditandai dengan sembilan garis putus-putus atau nine-dash line. Hal ini lantas membuat wilayah Scarborough berada dalam yurisdiksi Filipina.

Namun, China menolak putusan tersebut dan meminta pembicaraan bilateral dengan Filipina. Kedua negara pun sepakat untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut untuk menuntaskan sengketa ini.

Koordinasi penyelamatan kapal patroli laut China dan Filipina ini lantas dianggap menggambarkan perubahan signifikan hubungan kedua negara.

Di bawah pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte, Manila berhasil mengubah Beijing yang semula merupakan musuh bersejarah Filipina menjadi "teman dekat."

Pada Oktober lalu, Duterte bahkan sempat bertandang ke Beijing menemui pemimpin China, Xi Jinping, dan menyatakan keinginannya untuk merangkul negeri tirai bambu itu lebih dekat dengan Manila.
(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER