Jakarta, CNN Indonesia -- Kanselir Jerman, Angela Merkel, mulai melancarkan kampanyenya untuk menghadapi pemilihan tahun depan dengan janji memperketat aturan terhadap imigran, termasuk dengan melarang pemakaian cadar yang menutupi seluruh muka atau burqa.
"Kami katakan, 'Perlihatkan wajah kalian.' Cadar yang menutupi seluruh muka tidak pantas di sini, harus dilarang di mana pun. Itu bukan milik kita," ujar Merkel di hadapan konferensi partainya, Uni Demokratik Kristen (CDU), sebagaimana dikutip
Reuters, Selasa (6/12).
Merkel sempat dikritik oleh banyak pihak di Jerman karena membuka lebar pintu perbatasan negaranya ketika gelombang besar pengungsi membanjiri Eropa pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini, ia datang dengan penekanan bahwa para pendatang harus dapat beradaptasi dengan kebudayaan setempat.
Pernyataan Merkel tersebut pun disambut tepuk tangan 1.001 delegasi CDU. Menurut mereka, pernyataan ini merupakan pertanda, bahwa Merkel akan memberlakukan aturan yang lebih ketat terhadap imigran.
"Ia datang dengan nada yang berbeda. Ia mengindikasikan bahwa ke depannya, kebijakan imigrasi bagi para pengungsi akan lebih ketat," ucap seorang delegasi dari Baden-Wuerttemberg, Wolfgang Reinhart, kepada
AFP.
Setelah mengumumkan rencana pelarangan burqa tersebut, Merkel mengajak para delegasi untuk membantunya sekuat tenaga dalam proses pemilu.
Kanselir yang sudah menjabat selama tiga periode itu kemudian mengakui bahwa kini, banyak orang khawatir karena dunia sedang bergerak "keluar dari jalur," terutama setelah Donald Trump menang dalam pemilu Amerika Serikat.
Ia pun mengakui bahwa pemilu kali ini akan lebih berat, apalagi dengan kehadiran partai populis anti-Islam di Jerman, Alternatif bagi Jerman (AfD), yang diprediksi akan memenangkan pemilu parlemen tahun depan.
"Pemilu 2017 untuk Bundestag (parlemen Jerman) akan lebih sulit dari pemilu-pemilu sebelumnya, setidaknya sejak reunifikasi Jerman," kata Merkel.
(has)