Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kepulauan Solomon berencana untuk mengeluarkan pasokan darurat setelah gempa susulan berkekuatan 6.9 skala Richter kembali mengguncang negara tersebut, Sabtu (10/12).
Sekretaris Jenderal Palang Merah Kepulauan Solomon Joanne Zoleveke mengatakan kapal yang membawa pasukan tersebut butuh waktu 24 jam untuk mencapai Pulau Makira yang berada paling dekat dengan episentrum gempa.
"Kami bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan kami telah menggerakan tim respons darurat kami untuk mendampingi petugas pemerintahan di kapal tersebut," kata Zoleveke, dilansir
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bandara Pulau Makira hanya melayani pesawat kecil yang tidak cukup membawa jumlah pasokan tersebut.
"Kami belum tahun banyak hal, tapi kami tahu orang-orang terkena imbas sangat besar akibat kejadian ini," kata Zoleveke.
Dia juga mengatakan, berdasarkan laporan komunikasi radio, gempa pertama yang berkekuatan 7,8 skala Richter, kemarin, mengakibatkan kerusakan sangat besar dan memaksa masyarakat mengungsi.
Zoleveke mengatakan hanya ada satu korban yang dilaporkan, yakni seorang warga berusia 25 tahun yang mengalami luka-luka. Terpencilnya daerah itu, dan kegagalan sistem komunikasi, membuat otoritas sulit memastikan jumlah korban yang sebenarnya.
Kedua gempa ini memicu peringatan tsunami. Namun, belum ada laporan terjadi gelombang air besar dari lokasi.
(aal/les)