Presiden Erdogan Kecam Pengemboman Ganda di Istanbul

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Minggu, 11 Des 2016 07:15 WIB
Erdogan menyebut peristiwa itu sebagai serangan teroris. Dia menegaskan bahwa kedua pengeboman itu bertujuan menimbulkan banyak korban.
Ambulans dikerahkan guna mengevakuasi korban bom ganda yang terjadi di Istanbul, Turki, Sabtu (10/12). (REUTERS/Ismail Coskun/IHLAS News Agency)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Tayyip Erdogan mengutuk keras terjadinya pengeboman ganda di Istabul, Turki, Sabtu (10/12) malam, waktu setempat. Kedua serangan bom itu terjadi nyaris berbarengan usai pertandingan sepakbola antara Besiktas dan Bursaspor di Vodafone Arena.

Erdogan menyebut peristiwa itu sebagai serangan teroris. Dia menegaskan bahwa kedua pengeboman itu bertujuan menimbulkan banyak korban.

“Serangan itu ditujukan guna menimbulkan banyak korban jiwa,” kata Erdogan, dilansir Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun menyerukan agar warga Turki tidak takut.

“Yakinlah, Tuhan akan menolong. Kita sebagai sebuah bangsa dan negara, harus bisa mengatasi teror, organisasi teroris dan kekuatan di belakang mereka,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan ledakan pertama terjadi di luar Stadium Vodafone Arena dan ledakan lainnya, yang diduga kuat merupakan bom bunuh diri, berlokasi di Macka park.

Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut. Sebelumnya, baik ISIS, gerilyawan Kurdi, maupun militan kiri, pernah melakukan serangan bom di Istanbul.

Turki dan Koalisi NATO yang dipimpin tentara Amerika Serikat, terus melakukan perlawanan terhadap ISIS di Suriah. Di sisi lain, Turki juga terus memerangi militan Kurdi di kawasan tenggara negaranya.

Setidaknya 15 orang terbunuh dalam insiden itu, dan 69 orang lainnya luka-luka. Jumlah tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Turki.

Sebelumnya, Soylu mengatakan serangan bom ditujukan pada bus polisi anti huru-hara, yang memakan banyak korban.

Salah seorang saksi, Omer Yilmaz, menyebut kondisi usai ledakan seperti di neraka.

“Seperti di neraka. Api membumbung tinggi dan suasana hiruk-pikuk,” ujar Yilmaz, yang tengah menikmati teh di kafe dekat masjid saat ledakan terjadi. Yilmaz bekerja sebagai petugas kebersihan di masjid Dolmabahce yang berlokasi di seberang stadium.

“Orang-orang berlindung di bawah meja. Banyak wanita menangis ketakutan. Sungguh mengerikan,” paparnya.

Sumber Reuters menyebutkan banyak korban jatuh dari pihak polisi.

Vodafone Arena kini sudah diamankan polisi bersenjata. Mereka juga terus berusaha memadamkan api dari mobil yang terbakar menggunakan meriam air.

Turki menjadi lokasi berbagai serangan bom dalam beberapa waktu terakhir. Juni lalu, sekitar 45 orang terbunuh dan ratusan lainnya luka-luka akibat tiga militan ISIS melakukan penembakan dan serangan bom di Bandara Ataturk, Istanbul. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER