Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang meledak di pangkalan militer pro-pemerintah di Aden, Yaman, Sabtu (10/12).
Bom bunuh diri tersebut menewaskan 35 prajurit dan melukai setidaknya 50 orang.
Mengutip
AFP, pelaku bom bunuh diri itu meledakkan senjata di ikat pinggangnya, saat para prajurit di barak Al-Sawlaban, yang berlokasi di dekat bandara, tengah berkumpul menunggu gaji bulanan yang tertunda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita pro ISIS Amaq mengonfirmasi hal tersebut.
“Seorang martir dari Negara Islam meledakkan bom yang terpasang di ikat pinggangnya, di pangkalan militer Al-Sawlaban di Aden, saat para prajurit Yaman tengah berkumpul,” sebut Amaq.
Serangan dari ISIS dan Al-Qaida terus terjadi di kawasan selatan Yaman, termasuk di Aden, yang merupakan markas militer pro-pemerintah.
Yaman berhasil menguasai Aden dari cengkeraman para gerilyawan Syiah, Al Houthi yang berkonflik dengan pemerintah. Kini, konflik itu semakin dipertajam dengan kehadiran ISIS serta Al-Qaida yang mengambil keuntungan dari kondisi tersebut. Para jihadis itu memanfaatkan kekuasaan Houthi atas ibu kota Yaman, Sanaa, untuk semakin memperluas dominasi mereka di selatan Yaman.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, militan ISIS juga melakukan aksi bunuh diri di Aden yang menewaskan 71 orang. Serangan itu merupakan yang terburuk dalam konflik yang melanda Yaman, setahun terakhir.
Pekan ini, otoritas Yaman menahan delapan orang yang diduga merupakan anggota ISIS. Mereka terlibat dalam serentetan serangan yang menargetkan petugas keamanan di Aden.
(les)