Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 13 orang tewas dan puluhan lainnya terluka, karena dua serangan bom yang terjadi di Istanbul, Turki. Kebanyakan korban terluka adalah polisi.
Ledakan pertama disebabkan oleh bom mobil yang ditempatkan di luar stadium Vodafone Arena, usai pertandingan sepakbola antara dua klub papan atas Turki, Besiktas dan Bursaspor. Sementara, ledakan kedua merupakan bom bunuh diri yang berlokasi di Macka Park, dekat stadium.
“Terjadi dua ledakan, satu di luar stadium. Lainnya di Macka Park,” ujar Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu, dalam pernyataan resminya, dilansir
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ledakan di Macka Park adalah bom bunuh diri,” tambahnya.
Soylu mengatakan, pelaku bom diduga kuat mengincar polisi anti huru-hara yang berjaga di stadion tersebut.
“Ledakan diduga berasal dari bom mobil yang ditempatkan di area penjagaan polisi. Ledakan itu menargetkan bus polisi anti huru-hara,” ujarnya.
Dua jam sebelum ledakan, polisi memang menjaga stadion Vodafone Arena karena terdapat pertandingan Besiktas vs Bursaspor.
“Ledakan terjadi setelah pertandingan di dekat pintu keluar fans Bursaspor, namun semua fans sudah keluar dari stadion,” tambah Soylu.
Usai pertandingan, penonton sudah membubarkan diri. Melalui akun
Twitter resmi, Bursaspor melaporkan bahwa tidak ada penggemar mereka yang menjadi korban.
Mengutip
Reuters, saksi mata mendengar tembakan usai bom meledak. Tidak berapa lama, polisi dan ambulans berdatangan.
Belakangan ini, terjadi banyak serangan militan di kota-kota besar di Turki dan menyebabkan puluhan orang tewas.
Tidak ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, sumber mengatakan militan Kurdi dan kelompok ISIS diprediksi ada di balik aksi tersebut.
Pasalnya, gerilyawan Kurdi umumnya mengincar polisi dan pasukan keamanan lainnya.
Sementara Menteri Transportasi Ahmet Arslan mencuitkan di akun
Twitter-nya, bahwa ledakan itu merupakan serangan teroris.
(les)