Dua Serangan Bom Guncang Turki, Diduga Incar Polisi

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Minggu, 11 Des 2016 05:37 WIB
Setidaknya 13 orang tewas dan puluhan lainnya terluka, karena dua serangan bom yang terjadi di Istanbul, Turki, Sabtu (10/12) usai pertandingan bola.
Dua serangan bom guncang Istanbul, Turki usai pertandingan sepakbola antara Besiktas vs Bursaspor, dua klub papan atas Turki, Sabtu (10/12). (AFP PHOTO / OZAN KOSE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 13 orang tewas dan puluhan lainnya terluka, karena dua serangan bom yang terjadi di Istanbul, Turki. Kebanyakan korban terluka adalah polisi.

Ledakan pertama disebabkan oleh bom mobil yang ditempatkan di luar stadium Vodafone Arena, usai pertandingan sepakbola antara dua klub papan atas Turki, Besiktas dan Bursaspor. Sementara, ledakan kedua merupakan bom bunuh diri yang berlokasi di Macka Park, dekat stadium.

“Terjadi dua ledakan, satu di luar stadium. Lainnya di Macka Park,” ujar Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu, dalam pernyataan resminya, dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ledakan di Macka Park adalah bom bunuh diri,” tambahnya.

Soylu mengatakan, pelaku bom diduga kuat mengincar polisi anti huru-hara yang berjaga di stadion tersebut.

“Ledakan diduga berasal dari bom mobil yang ditempatkan di area penjagaan polisi. Ledakan itu menargetkan bus polisi anti huru-hara,” ujarnya.

Dua jam sebelum ledakan, polisi memang menjaga stadion Vodafone Arena karena terdapat pertandingan Besiktas vs Bursaspor.

“Ledakan terjadi setelah pertandingan di dekat pintu keluar fans Bursaspor, namun semua fans sudah keluar dari stadion,” tambah Soylu.

Usai pertandingan, penonton sudah membubarkan diri. Melalui akun Twitter resmi, Bursaspor melaporkan bahwa tidak ada penggemar mereka yang menjadi korban.

Mengutip Reuters, saksi mata mendengar tembakan usai bom meledak. Tidak berapa lama, polisi dan ambulans berdatangan.

Belakangan ini, terjadi banyak serangan militan di kota-kota besar di Turki dan menyebabkan puluhan orang tewas.

Tidak ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, sumber mengatakan militan Kurdi dan kelompok ISIS diprediksi ada di balik aksi tersebut.

Pasalnya, gerilyawan Kurdi umumnya mengincar polisi dan pasukan keamanan lainnya.

Sementara Menteri Transportasi Ahmet Arslan mencuitkan di akun Twitter-nya, bahwa ledakan itu merupakan serangan teroris.

(les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER