Turki Tuding Militan PKK Dalang Bom Ganda di Istanbul

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Minggu, 11 Des 2016 17:20 WIB
Pemerintah Turki memperkirakan kelompok militan Kurdi PKK merupakan dalang serangan bom ganda di luar stadion sepak bola di Istanbul akhir pekan ini.
Pemerintah Turki memperkirakan kelompok militan Kurdi PKK merupakan dalang serangan bom ganda di luar stadion sepak bola di Istanbul akhir pekan ini. (AFP PHOTO/OZAN KOSE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Turki memperkirakan kelompok militan Kurdi merupakan dalang serangan bom ganda di luar stadion sepak bola di Istanbul pada Sabtu (10/12) malam yang menewaskan 29 orang dan melukai 166 lainnya.

Dilaporkan Reuters, ledakan pertama disebabkan oleh bom mobil yang diparkir di luar stadion. Sementara bom kedua meledak di Macka Park, dekat stadion itu. Kedua bom meledak usai pertandingan sepakbola antara dua klub papan atas Turki, Besiktas dan Bursaspor pukul 23.00 waktu setempat, dan hanya berselang 45 detik.

Serangan bom ganda ini mengguncang warga Turki yang masih berduka atas serangkaian serangan bom tahun ini di Istanbul dan Ankara serta upaya kudeta militer yang menewaskan ratusan orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, menyebutkan bahwa indikasi awal mengarah kepada sayap bersenjata Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang selama tiga dekade terakhir meluncurkan pemberontakan, terutama di wilayah tenggara Turki.

Sebanyak 10 tersangka yang diduga terlibat pengeboman hingga kini berhasil diamankan petugas.

"[Indikasi] mengarah pada PKK," kata Kurtulmus dalam wawancara dengan CNN Turk, Minggu (11/12).

"Akan ada pengumuman setelah penyelidikan lebih lanjut. Kami belum dapat memberikan penjelasan yang pasti untuk saat ini," tuturnya.

Dalam wawancara itu, Kurtulmus menegaskan bahwa negara-negara sekutu Turki seharusnya menunjukkan solidaritas dalam upaya memerangi terorisme. Pernyataan itu merujuk kepada perselisihan Ankara dengan Washington atas kebijakannya Suriah.

Pasalnya, AS mendukung kelompok militan Kurdi Suriah, YPG, dalam memerangi ISIS. Turki menilai bahwa YPG merupakan perpanjangan tangan dari PKK dan mengategorikannya sebagai kelompok teroris.

Bendera akan dikibarkan setengah tiang dan Minggu dinyatakan sebagai hari berkabung nasional,

Kata kantor perdana menteri Turki merilis pernyataan bahwa warga dianjurkan mengibarkan bendera setengah tiang untuk mengenang korban bom. Hari Minggu (11/12) juga dinyatakan sebagai hari berkabung nasional.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengutuk keras serangan bom ganda tersebut dan menyebutnya sebagai serangan teroris. Dia menegaskan bahwa kedua pengeboman itu bertujuan menimbulkan banyak korban.

Sementara, Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, menyatakan bahwa seluruh korban tewas dari dua ledakan itu adalah para polisi.

Saksi mata menyatakan kepada Reuters bahwa ia mendengar tembakan usai bom meledak. Tidak berapa lama, polisi dan ambulans berdatangan.

"[Keadaannya] seperti neraka. Api menjalar sampai ke langit. Saya sedang minum teh di kafe sebelah masjid," kata Omer Yilmaz, yang bekerja sebagai petugas pembersih di Masjid Dolmabahce yang terletak tepat di seberang jalan dari stadion Vodafone Arena.

"Orang-orang hanya merunduk di bawah meja, para perempuan mulai menangis. Penggemar sepak bola yang meminum teh di kafe itu mencari perlindungan, itu mengerikan," katanya kepada Reuters.

Turki dan Koalisi NATO yang dipimpin tentara Amerika Serikat, terus melakukan perlawanan terhadap ISIS di Suriah. Di sisi lain, Turki juga terus memerangi militan Kurdi di kawasan tenggara negaranya.

Turki menjadi lokasi berbagai serangan bom dalam beberapa waktu terakhir. Juni lalu, sekitar 45 orang terbunuh dan ratusan lainnya luka-luka akibat tiga militan ISIS melakukan penembakan dan serangan bom di Bandara Ataturk, Istanbul. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER