Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Iriana Joko Widodo tiba di New Delhi, India, Minggu (11/12) malam.
Presiden Jokowi dan rombongan terbatas tiba di Palam Airport, New Delhi, India, setelah terbang dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu petang.
Saat tiba di Palam Airport, New Delhi, India, Presiden Jokowi disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk India, Rizali Indrakesuma dan Atase Pertahanan Ardiansyah Muqsit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan Republik India pada 12-13 Desember 2016 lalu dilanjutkan ke Republik Islam Iran pada 14 Desember 2016.
Selama dua hari di New Delhi, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden India Pranab Mukherjee.
Selain itu, Presiden juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan India dan menghadiri acara Ramah Tamah dan Santap Siang dengan Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi dan masyarakat Indonesia di KBRI New Delhi sebelum bertolak ke Teheran, Iran.
Adapun kunjungan kenegeraan tersebut merupakan kunjungan balasan. Sebelumnya Perdana Menteri India telah berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2013 dan Presiden Iran berkunjung ke Indonesia pada April 2015.
Kunjungan kenegaraan ini dipandang penting mengingat India dan Iran adalah dua negara yang memiliki potensi kerja sama yang sangat besar.
India adalah mitra dagang Indonesia terbesar di Asia Selatan dan sekaligus merupakan mitra terbesar ke-4 di dunia.
Angka perdagangan Indonesia dengan India tahun 2015 mencapai US$14,45 miliar.
Pada kunjungan kali ini, Presiden Jokowi akan menjajaki lebih jauh diversifikasi ekspor Indonesia ke India.
Presiden Jokowi juga akan membahas upaya peningkatan kerja sama investasi untuk industri bahan baku obat-obatan.
Turut serta mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di India adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.
(antara/les)