Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Suriah telah menetapkan kontrol penuh atas Aleppo Timur. Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin mengatakan hal itu kepada Dewan Keamanan PBB.
"Selama satu jam terakhir kami menerima informasi bahwa aktivitas militer di Aleppo Timur telah berhenti," kata Churkin, seperti dikutip CNN, Rabu (14/12).
"Jadi tidak ada masalah soal penghentian perang, atau operasi kemanusiaan. Pemerintah Suriah telah mengontrol penuh Aleppo Timur, jadi sekarang berada pada tahap praktik inisiatif kemanusiaan," katanya.
Sumber CNN di Aleppo mengabarkan, gencatan senjata dan perjanjian evakuasi telah dicapai di bagian timur kota. Warga setempat telah menerima pesan ponsel dari pemimpin pemberontak mengumumkan gencatan senjata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aleppo Media Center (AMC) menyampaikan, "Dalam beberapa jam, warga sipil dan faksi militer akan dievakuasi dari kota yang terkepung itu ke pedesaan di bagian utara dan barat Aleppo."
Sebelumnya, tentara Suriah memasuki rumah-rumah di tempat yang sebelumnya telah dikuasai pemberontak di Aleppo. Mereka juga menembak para pemberontak di tempat. Inggris dan Perancis meminta Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat pada Selasa sore untuk menyikapi hal itu.
"Laporan soal pembunuhan dan penghilangan di Aleppo mengerikan," kata perwakilan tetap Inggris dan Duta Besar untuk PBB, Matthew Rycroft, Selasa di Twitter.
Tentara Suriah dan sekutunya telah mengambil alih seluruh distrik yang ditinggalkan para pemberontak di Aleppo pada awal pekan ini. Kemenangan ini membuat pasukan pemerintah Suriah sudah berhasil merebut mayoritas wilayah yang sebelumnya dikuasai pemberontak.
(pmg/pmg)