Rusia Temukan Bagian Pesawat yang Jatuh di Laut Hitam

AFP | CNN Indonesia
Senin, 26 Des 2016 22:17 WIB
Melengkapi temuan sebelumnya di antara proses pencarian kotak hitam yang terus dilakukan pemerintah Rusia di kawasan Sochi di mana pesawat jatuh.
Melengkapi temuan sebelumnya di antara proses pencarian kotak hitam yang terus dilakukan pemerintah Rusia di kawasan Sochi di mana pesawat jatuh. (Foto: Thinkstock/OlgaYakovenko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Proses pencarian pesawat militer Rusia yang jatuh di Sochi kemarin, masih terus dilakukan. Pada Senin (26/12), bagian dari tubuh pesawat yang jatuh ditemukan di Laut Hitam.

Rusia tengah melakukan pencarian besar-besaran yang melibatkan sekitar 3000 orang dengan menggunakan 45 jenis kendaraan, dari pesawat, helikopter dan drones serta penyelam profesional yang dilengkapi mesin operasi bawah air canggih.

Maxim Sokolov, Menteri Transportasi mengatakan sejumlah tubuh korban diperkirakan terbawa 'arus kuat' ke Abkhazia, kawasan separatis Georgia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan 10 tubuh pertama, dan 86 bagian tubuh lainnya telah dibawa ke ibukota Rusia untuk tes DNA, demikian disampaikan juru bicara menteri pertahanan Igor Konashenkov.

Ia mengatakan tim pencari telah selesai melakukan pencarian di darat di sekitar lokasi jatuhnya pesawat, sementara para penyelam masih terus melakukan pencarian di area dengan radius jatuh pesawat 500 meter.

Sebelumnya, pesawat Militer TU-154 milik Rusia jatuh di Laut Hitam saat terbang menuju Suriah dan menewaskan 92 orang penumpang serta awak yang dibawanya, termasuk 64 anggota paduan suara Red Army Choir. Pesawat dengan tujuan pusat militer Rusia di Suriah itu jatuh di Laut Hitam, Sochi tak lama setelah tinggal landas.

Juru bicara tim evakuasi dan pencari yang berbasis di Sochi menyatakan bagian tubuh pesawat ditemukan di bawah air. "Ditemukan di kedalaman 27 meter sejauh satu mil dari pinggir pantai," ujar Rimma Chernova, seperti dikutip dari AFP.

Pihak militer Rusia menambahkan, selama proses pencarian, para penyelam telah menemukan 'dua elemen dari ruang kontrol mesin pesawat'.

Otoritas pertahanan keamanan Rusia menengarai ada empat penyebab dari jatuhnya pesawat, dan itu tidak termasuk aksi terorisme meski kotak hitam pesawat masih belum ditemukan.

"'Tak ada tanda-tanda ataupun fakta yang mengarah pada adanya aksi terorisme," ungkap Federal Security Service Rusia dalam pernyataan resminya seperti dilaporkan kantor berita setempat.

Empat alasan itu di antaranya kesalahan pilot pesawat, masalah teknis, bahan bakar dan benda asing yang masuk ke dalam mesin pesawat.

Para korban 

Dari 92 orang penumpang yang dinyatakan tewas, 64 diantaranya merupakan anggota paduan suara ternama Alexandrov Ensemble atau yang juga dikenal dengan Red Army Choir, paduan suara khusus pasukan militer. Selain mereka juga turut serta konduktornya Valery Khalilov.

Jumlah yang tidak sedikit itu, diperkirakan sepertiga dari jumlah anggota paduan suara. Mereka dijadwalkan tampil di hadapan pasukan militer Rusia di Hmeimim, yang biasa digunakan untuk peluncuran aksi pameran penerbangan di udara untuk sekutu Moskow, Presiden Bashar al-Assad.

"Mereka terbang ke Suriah sebagai bentuk dukungan dan sambutan menjelang libur Natal dan tahun baru bagi pasukan militer yang bertugas di sana," ujar Perdana Menteri Dmitry Medvedev.

Penumpang lainnya yang jadi korban yakni kepala bagian divisi budaya menteri pertahanan Anton Gubankov.

Presiden Vladimir Putin menyatakan hari berkabung nasional pada Senin (26/12), dengan penayangan gambar hitam putih korban di televisi dan tidak membolehkan berbagai program hiburan.

Sejumlah masyarakat membawa bunga sebagai bentuk duka cita di sejumlah tempat di antaranya, di pelabuhan di Sochi dan bandar udara kota, pusat Red Army Choir di Moskow, dan kantor NGO Fair Aid. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER