Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Turki meminta bantuan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat untuk memerangi kelompok teror ISIS di Al-Bab, Suriah.
"Koalisi internasional mesti menjalankan tugasnya melakukan dukungan serangan udara di pertempuran Al-Bab," kata juru bicara Presiden Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, dalam konferensi pers yang dikutip
Reuters, Selasa (27/12).
Kalin mengatakan pihaknya tidak terima jika koalisi enggan memberikan bantuan dalam operasi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, sudah ada sebanyak 226 anggota ISIS yang "dinetralkan" dalam pengepungan yang dilakukan di Al-Bab, kata Kalin.
Dalam beberapa minggu ini, pesawat tempur Turki juga telah menghantam ratusan objek pertahanan ISIS.
Terpisah, militer Turki menyatakan setidaknya 30 warga sipil tewas dalam serangan kelompok teror ISIS di Al-Bab. Serangan kelompok teror ini disebut dilakukan untuk mencegah warga melarikan diri dari kota yang tengah dikepung.
Pemberontak Suriah yang didukung pasukan Turki telah mengepung kota yang dikuasai ISIS itu selama beberapa minggu.
Pengepungan ini adalah bagian dari operasi yang dilucnurkan Turki, empat bulan lalu, untuk menyapu kelompok Sunni dan Kurdi garis keras dari perbatasan Suriah.
Di saat yang sama, milisi yang didominasi Kurdi juga mencoba untuk merebut Al-Bab dari kelompok teror tersebut.
Sementara itu, Turki berupaya untuk memberangus milisi Kurdi YPG agar tidak menguasai daerah perbatasan. Alasannya, meski berada di luar wilayah Turki, peningkatan kekuatan milisi tersebut bisa jadi memperbesar kemungkinan separatisme di dalam negeri.
(aal)