Monumen Penghapusan Perbudakan di Perancis Dicoret Nazi

CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2016 11:55 WIB
Polisi menyelidiki pencoretan tulisan Nazi pada sebuah patung pria kulit hitam yang dibuat sebagai simbol penghapusan perbudakan di Perancis.
Ilustrasi Nazi. (Reuters/Fabrizio Bensch)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah patung pria kulit hitam yang dibuat sebagai simbol peringatan penghapusan perbudakan di Kota Pau, Perancis, dicoret dengan tulisan 'Nazi'.

Patung yang dibuat sekitar abad ke-19 itu terletak di sebuah taman di Pau, sekitar Pyrenees, dekat perbatasan Spanyol.

Coretan pada patung ditemukan oleh polisi yang sedang berpatroli di wilayah itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melanisr AFP, kata 'Nazi' yang tertulis di patung tersebut segera dihapus tak lama setelah ditemukan.

Menteri Luar negeri Perancis Ericka Bareigts mengutuk aksi vandalisme ini. Melalui akun twitternya, Bareigts menuturkan bahwa patung peringatan penghapusan perbudakan seharusnya dihormati dan dijaga.

Sementara itu, otoritas keamanan mengumumkan akan membuka penyelidikan guna menelusuri insiden vandalisme ini.

Nazi adalah partai pimpinan Adolf Hitler yang berkuasa di Jerman pada era Perang Dunia II. Kala itu, Jerman menginvasi sejumlah negara di Eropa dan melakukan kejahatan perang.

Pada Mei lalu, Presiden Francois Hollande mengumumkan rencana untuk membangun yayasan pendanaan museum peringatan penghapusan perbudakan di Paris.

Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan akan frustasi sebagian masyarakat kulit hitam di Perancis yang menganggap negara tersebut terlibat dalam perdagangan perbudakaan di masa lalu.

Sejumlah monumen peringatan kemenangan maupun tragedi masa lalu bangsa Perancis kerap dibangun di Kota Paris.

Situs-situs memorial itu mencerminkan apresiasi Perancis terhadap masa lalu negaranya. Namun selama ini sebagian publik Perancis selalu merasa bahwa negara itu belum secara signifikan mengakui keterlibatannya dalam perdagangan budak kulit hitam di masa lalu.

"Saya berharap dapat melengkapi [sejarah] Perancis dengan memberikan sebuah dasar guna memperingati masa perbudakan dan penghapusannya," kata Hollande kepada wartawan seperti dikutip Washington Post.

Perancis baru secara resmi mengakui perbudakan sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan" pada 2001 lalu. Meski begitu, negara tersebut dinilai belum melakukan banyak hal terkait kesalahan perbudakan yang dianggap pernah dilakukan pemerintah di masa lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER