India Berhasil Uji Coba Rudal Berkapasitas Nuklir

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2016 13:04 WIB
India berhasil menguji coba rudal antar benua di tengah kekhawatiran global akan peningkatan jumlah senjata nuklir AS dan Rusia.
Ilustrasi peluncuran rudal nuklir. (farsnews.com/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan serta Kementerian Pertahanan India menyatakan telah berhasil menguji coba peluru kendali yang bisa digunakan untuk membawa hulu ledak nuklir.

Menurut Kementerian Pertahanan, sebagaimana dikutip CNN, Selasa (27/12), uji coba tersebut menunjukkan peningkatan pada kekuatan peluru kendali buatan dalam negeri. Rudal itu dinamakan Agni V.

Sementara, Perdana Menteri Narendra Modi melalui akun Twitter-nya mengaku sangat bangga akan keberhasilan uji coba yang dilaksanakan pada Senin (26/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini akan menambah kekuatan luar biasa pada pertahanan strategis kita," kicaunya.

Rudal ini diluncurkan menggunakan peluncur mobil. Melalui peluncur ini, peluru bisa lebih terlindungi dan lebih cepat, juga mudah untuk diluncurkan.

Peluncuran dilakukan di negara bagian Odisha, bagian timur India.

Dengan ini, India telah empat kali berhasil menguji coba rudal balistik antar benua alias ICBM dari darat ke darat, Agni-V. Rudal pertamanya diluncurkan pada 2012 silam.

Kekhawatiran Global

Uji coba ini dilakukan ketika dunia khawatir akan peningkatan jumlah senjata nuklir, terutama menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan kemampuan nuklir. Menanggapi lewat Twitter, Trump menyatakan Amerika Serikat juga mesti melakukan hal yang sama.

"Amerika Serikat harus mengembangkan dan meningkatkan kemampuan nuklirnya hingga dunia sadar akan kesalahannya menyangkut nuklir," kata Trump.

Kedua negara masing-masing mempunyai 14 ribu hulu ledak nuklir.

Sementara itu, India mempunyai sekitar 120 hulu ledak nuklir, kata Federasi Ilmuwan Amerika. Jumlah ini lebih banyak daripada Korea Utara namun lebih sedikit dari China.

Secara spesifik, pengembangan ini mungkin akan mengkhwatirkan China. Dengan kemampuan menjangkau lebih dari 5.000 kilometer, Agni V bisa mengincar Beijing kapan saja. (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER