PM Irak Optimistis Dapat Tumpas ISIS Tiga Bulan

REUTERS | CNN Indonesia
Rabu, 28 Des 2016 05:13 WIB
Perdana Menteri Haider al-Abadi juga optimistis dapat menguasai kembali kota Mosul, sebagai kota terbesar dikuasai ISIS, akhir tahun ini.
Perdana Menteri Haider al-Abadi juga optimistis dapat menguasai kembali kota Mosul, sebagai kota terbesar dikuasai ISIS, akhir tahun ini. (Foto: REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi optimistis bahwa pasukan Irak hanya butuh waktu tiga bulan untuk menumpas kelompok bersenjata ISIS. Ungkapan itu, seperti dilansir dari Reuters, disampaikannya pada Selasa (27/12).

Pasukan Irak yang didukung AS, saat ini terus bertempur mengusir para anggota kelompok garis keras itu dari benteng kekuatan mereka di kota Mosul.

Mosul disebut-sebut sebagai kota terbesar di antara banyak wilayah Irak dan Suriah yang dikuasai ISIS. Selain Mosul, mereka juga masih mengendalikan kota Tel Afar, Qaim, Hawija dan daerah-daerah di sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abadi sebelumnya memperkirakan Mosul sudah dapat dikuasai kembali pada akhir tahun ini.

Namun, para komandan pasukan mengtakan laju operasi perebutan kembali kota tersebut menjadi lamban karena menimbang keamanan warga sipil yang harus dilindungi. Sebagian besar warga di kota itu tidak mau mengungsi dari rumah mereka.

Sementara itu, komandan koalisi pimpinan AS pernah mengungkapkan bahwa operasi menumpas ISIS dan jaringannya di Irak dan Suriah membutuhkan waktu hingga dua tahun.

Menanggapi hal itu, Abadi mengatakan, "Amerika sangat pesismistis. Mereka dulu menyebut-nyebut soal waktu yang sangat lama tapi keberhasilan luar biasa yang dicapai oleh para petempur kami yang berani dan heroik telah mengurangi (perkiraan) itu."

"Saya perkirakan bahwa di Irak waktu yang diperlukan adalah tiga bulan," ujarnya.

Dari catatan sementara, selama lebih dari dua bulan melancarkan operasi, para prajurit elit Irak telah menguasai kembali seperempat wilayah Mosul. 'Operasi lanjutan' digencarkan pada bulan ini.

Seorang komandan temppur AS di lapangan mengatakan pada Reuters, Senin (26/12) pasukan Irak akan memulai kembali serangan dalam beberapa hari mendatang. Serangan itu merupakan tahap baru operasi yang akan melibatkan pengerahan pasukan Amerika lebih dekat ke garis depan di Mosul.

Kejatuhan Mosul kemungkinan akan mengakhiri ambisi ISIS untuk mendirikan kekhalifahan sendiri. Namun, mereka kemungkinan masih bisa meningkatkan serangan tradisional di Irak, serta merencanakan atau mengilhami serangan terhadap negara-negara Barat. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER