Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Bangladesh menahan lima terduga militan yang dituduh telah merencanakan serangan teror pada perayaan malam tahun baru 2017 mendatang.
Kelima terduga teroris ini diyakini sebagai anggota faksi kelompok Jamaat-ul-Mujahideen Bangladesh (JMB). Kelompok yang berafiliasi dengan ISIS ini dituding sebagai dalang serangan teror yang menewaskan 22 orang di sebuah kafe di Dhaka, sekitar Juli lalu.
"Kelima tersangka berencana melakukan serangan teror pada malam tahun baru," tutur kepala unit pemberantasan terorisme kepolisian Bangladesh, Monirul Islam, dalam konferensi pers yang dikutip
Reuters, Rabu (28/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Islam enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai target serangan serta motif penyerangan kelima tersangka itu.
Polisi, tutur Islam, turut menyita sekitar 60 kilogram bahan peledak dalam penggerebekan yang dilakukan kemarin malam.
Di tangan polisi, kelima terduga teroris itu diarak di hadapan para awak media meskipun tak satu pun dari mereka berbicara pada wartawan.
Karena alasan keamanan, pihak berwenang juga melarang segala bentuk kegiatan masyarakat di luar ruangan sejak 31 Desember sore hingga 1 Januari 2017 pagi.
Hingga kini, polisi telah menewaskan lebih dari 40 tersangka militan sejak serangan teror di Dhaka itu, termasuk polisi yang diduga sebagai dalang dibalik penyerangan.
Serangan kelompok militan dan teror beranjak meningkat di negara bermayoritaskan penduduk Muslim ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah anggota kelompok agama minoritas tewas di negara yang dipadati sekitar 160 juta penduduk tersebut.
(aal)