Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 33 orang terluka dalam dua serangan bom terpisah di Filipina. Otoritas berwenang menuturkan, bom meledak pada Rabu (28/12) malam di Pulau Leyte dan melukai 27 orang yang tengah menonton pertandingan tinju di Hilongos. Satu jam kemudian, sebuah bom kembali meledak di jalan raya bagian selatan Pulau Mindanao dan melukai enam orang.
"Sebuah tiang lampu terlempar akibat ledakan," ucap Letnan Kolonel Edgar Delos Reyes seperti dikutip
AFP, Kamis (29/12).
Wali Kota Hilongos Albert Villahermosa juga menuturkan sebuah bom ditemukan di kotanya yang berjarak sekitar 620 kilometer dari bagian selatan Manila. Untungnya, bom itu tidak meledak saat ditemukan oleh pihak berwenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi menyatakan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan jika serangan bom tersebut saling berhubungan. Polisi juga belum bisa mengungkapkan motif dibalik serangan teror tersebut.
Kota Mindanao dilanda sejumlah serangan bom yang diduga dilakukan oleh kelompok ekstremis. Kota yang terletak di selatan Filipina ini merupakan basis beberapa kelompok pemberontak selama puluhan tahun.
Kelompok ekstremis ini juga disebut sebagai dalang dibalik serangan bom di Kota Davao pada September lalu. Serangan bom mengguncang sebuah pasar malam di kota kediaman Presiden Filipina Rodrigo Duterte itu dan menewaskan sedikitnya 10 orang serta melukai 60 orang lainnya.
Sementara itu, pada November lalu kepolisian juga menemukan sebuah bom yang diletakan di sebuah tempat sampah dekat gedung Kedutaan besar Amerika Serikat di Manila.
(stu)