Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah ledakan menghancurkan mobil polisi di luar gereja katolik di Filipina Selatan, Sabtu (24/12) malam waktu setempat. Setidaknya 13 orang terluka, termasuk seorang polisi.
Ledakan itu melukai jemaat yang tengah melaksanan ibadah Misa Natal di Keuskupan Agung Santo Nino di Kota Midsayap.
“Saat ledakan berlangsung, kami sedang melakukan komuni,” ujar Pendeta Jay Virador, dilansir
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, ledakan itu berjarak sekitar 30 meter dari pintu gereja dan sontak menimbulkan kepanikan.
Juru bicara kepolisian setempat, Romeo Galgo, menyebutkan sumber ledakan belum diketahui. Otoritas Filipina juga belum mengungkapkan pihak yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Kendati demikian, sumber yang tidak ingin diungkap identitasnya, mengatakan pada
AFP bahwa tersangka sebenarnya berniat meledakkan gereja, namun kemudian menargetkan mobil patroli yang berjaga di luar gereja.
“Mereka sepertinya mengincar gereja, namun karena penjagaan yang ketat, bom dilemparkan ke mobil polisi yang tengah berjaga,” ujarnya.
Selain mobil polisi, ledakan tersebut juga merusak truk pikap yang terparkir di dekatnya.
Sebanyak 13 orang yang terluka, telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Misdayap merupakan kota kecil berjarak 900 kilometer dari Manila. Kota itu berlokasi di Pulau Mindanao, dan dikenal sebagai kawasan konflik antara pemerintah dan gerilyawan Muslim.
Pasukan pemerintah terus berupaya menekan kelompok bersenjata Muslim, beberapa di antaranya telah berjanji setia kepada pejuang Negara Islam di Irak dan Suriah. Kelompok tersebut juga dituding bertanggung jawab atas beberapa serangan pada masyarakat sipil di masa lalu.
(les)