Gencatan Senjata di Seluruh Suriah Mulai Berlaku

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2016 10:33 WIB
Gencatan senjata merupakan yang ketiga sepanjang 2016, dan kali ini digagas oleh Rusia dan Turki seiring membaiknya hubungan kedua negara.
Ilustrasi kota Suriah (Reuters/Ammar Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gencatan senjata yang berlaku di seluruh Suriah dimulai sejak Kamis tengah malam (29/12).

Presiden Rusia Vladimir Putin, sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengumumkan gencatan sejata yang diprakarsai oleh Turki dan Rusia itu pada Kamis kemarin.

Kelompok pemantau konflik dan pemberontak tetap melaporkan bentrok antara pemerintah dan oposisi di sepanjang perbatasan probvinsi Idlib dan Hama sekitar dua jam setelah gencatan senjata dimulai. Meski begitu, pertempuran di banyak tempat dilaporkan berhenti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lokasi berbeda, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Amerika Serikat bisa ikut serta dalam upaya perdamaian setelah presiden terpilih Donald Trump resmi menjabat pada 20 Januari mendatang. Ia juga mengatakan ingin Mesir ikut serta, bersama dengan Arab Saudi, Qatar, Irak, Yordania dan PBB.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim bahwa beberapa kelompok pemnberontak sudah menandatangani kesepakatan damai. Juru bicara kelompok pemberontak Free Syrian Army (FSA) mengatakan mereka akan menaati gencatan senjata.

Seorang komandan FSA mengatakan ia optimis gencatan senjata yang ketiga pada tahun ini akan menuju kepada perjanjian damai.

“Kali ini saya percaya akan keseriusan [gencatan senjata]. Ada masukan internasional yang baru,” kata Kolonel Fares al-Bayoush.

Perang sipil Suriah dimulai dengan protes damai pada 2011. Hingga kini, lebih dari 300 ribu orang tewas sementara lebih dari 11 juta lainnya terlantar. Jumlah itu adalah setengah dari populasi Suriah sebelum konflik pecah.

Gencatan senjata kali ini terjadi seirng dengan membaiknya hubungan Turki dan Rusia. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER