Jakarta, CNN Indonesia -- Turki dan Rusia berencana memberlakukan gencatan senjata di seluruh Suriah sebelum 2016 berakhir.
Ungkapan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu. Ia menuturkan, gencatan senjata bisa dilakukan 'kapan saja.' Pernyataan ini datang berselang sehari setelah Turki dan Rusia menyetujui rancangan kesepakatan senjata tersebut.
"Kami berencana mengamankan (gencatan senjata) sebelum tahun baru. Keputusan ini kehendak para pemimpin kedua negara," tutur Cavusoglu seperti dikutip
AFP, Kamis (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cavusoglu mengatakan, jika gencatan senjata di Suriah ini berhasil maka mediasi politik antara rezim Presiden Suriah, Bashar Al-Assad dan pihak oposisi akan diselenggarakan di ibu kota Kazakhstan, Astana.
Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa pembicaraan di Astana ini bukan dibentuk untuk menyaingi upaya damai yang selama ini digagas oleh PBB di Jenewa dalam beberapa tahun terakhir.
"Mediasi di Astana bukan merupakan alternatif perundingan damai di Jenewa. Pembicaraan di Astana adalah langkah pelengkap," ujar Cavusoglu.
Ia menegaskan, mediasi politik ini nantinya akan berada dalam pengawasan negara mediator termasuk Iran, Rusia, dan Turki.
Meskipun kedua negara berseberangan dalam konflik sipil di Suriah ini, Cavusoglu berkata, Ankara dan Moskow terus berupaya mengamankan upaya gencatan senjata agar terlaksana.
Rusia yang selama ini mendukung rezim Assad dan Turki yang mendukung oposisi di Suriah akan bertindak sebagai pihak "penjamin" dalam segala pembahasan mediasi politik ini.
Kedua negara bahkan berhasil membantu negosiasi gencatan senjata di kota Aleppo tercapai pada pertengahan Desember lalu. Gencatan senjata ini menandakan keberhasilan tentara Suriah merebut kota terbesar kedua di Suriah dari pemberontak sejak operasi perebutan berlangsung Oktober lalu.
Hingga saat ini belum diketahui apakah pihak pemberontak menyepakati upaya damai ini. Hingga kini, pejabat kunci dari kedua negara juga belum bisa mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata di seluruh tanah Suriah ini.
(stu)