Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan pria bersenjata di Istanbul, Turki saat perayaan malam tahun baru menewaskan setidaknya 39 orang. Sebanyak 16 di antaranya warga negara asing.
Itu disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu pada Minggu (1/1). Saat ini, katanya seperti dikutip dari AFP, sebanyak 21 korban jiwa sudah diidentifikasi. Lima di antaranya warga negara Turki, 16 lainnya asing.
Selain 39 korban tewas, serangan itu juga menyebabkan 69 orang dirawat di rumah sakit karena luka-luka. Empat di antaranya luka serius, satu kritis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soylu menegaskan, saat ini tim yang bertugas masih terus mengidentifikasi sisa 18 orang korban meninggal dari serangan di kelab malam elit Reiba itu.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria bersenjata dan berbusana Sinterklas memasuki kelab malam Reiba. Dengan senjata laras panjang ia menembak brutal.
Seorang polisi ditembak sebelum ia memasuki kelab malam. Pria itu lalu membabi-buta menembaki sekitar 500 orang yang merayakan tahun baru di Reiba.
Saksi mata mengatakan, ia sempat mendengar pelaku berbicara bahasa Arab. Sampai saat ini polisi belum mengidentifikasi pria itu dan terus mengejarnya. Soylu sudah menyebut bahwa pria bersenjata itu merupakan ‘teroris.’
“Pencarian untuk teroris itu masih berlanjut. Polisi sudah memulai operasi yang dibutuhkan. Saya berharap pelaku bisa ditangkap secepatnya,” kata Soylu.
(rsa)