Jubir Trump: Tak Ada Bukti Intelijen Rusia Retas Pemilu AS

Raja Eben Lumbanrau | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 05:11 WIB
Jubir Donald Trump, Sean Spicer mengatakan belum ada laporan akhir intelijen yang menjelaskan Rusia meretas pemilu AS dan mendukung Trump menjadi presiden.
Jubir Donald Trump, Sean Spicer mengatakan belum ada laporan akhir intelijen yang menjelaskan Rusia meretas pemilu AS. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump, Sean Spicer mengatakan, tidak ada bukti yang mampu menjelaskan tudingan bahwa Rusia meretas hasil pemilihan umum presiden AS.

Bukan hanya itu, Menurut Sean, tudingan itu pun menjadi tidak bertanggung jawab karena belum ada laporan akhir intelijen yang mampu menjelaskan bahwa kemenangan Trump dibantu oleh Rusia.

"Tidak ada bukti bahwa mereka mempengaruhi pemilu. Gagasan untuk menyimpulkan sebelum memiliki laporan akhir adalah tidak bertangung jawab," kata San kepada Fox News, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump, sebelumnya, menyebut keterlibatan Rusia dalam Pemilu AS sebagai hal 'konyol'.

“Saya pikir itu hanya alasan yang dibuat-buat. Saya tidak percaya itu,” kata Trump dalam wawancara di acara Fox News Sunday, dikutip CNN.

Presiden Barack Obama, pekan lalu, mengusir 35 terduga mata-mata Rusia dan menjatuhkan sanksi pada dua badan intelijen Rusia karena diduga terlibat membantu Trump mengalahkan calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton pada pemilihan 8 November lalu.

Keputusan Obama itu berdasarkan pernyataan Badan Pusat Intelijen AS (CIA) yang membenarkan Rusia telah ikut campur dalam memenangkan Trump dalam pemilu presiden.

Obama juga mengeluarkan sanksi diplomatik dan ekonomi terhadap Rusia karena tindakannya membahayakan kepentingan nasional AS serta melanggar norma-norma internasional.

Sanksi ekonomi, yaitu dengan membekukan aset dan menghentikan sistem finansial dua lembaga intelijen Rusia Main Intelligence Directorate (GRU) dan Federal Security Service (FSB).

Sanksi serupa juga berlaku pada tiga badan lainnya, yakni Special Technology Center di St. Peterseburg, Zorsecurity atau Esage Lab, serta Professional Association of Designers of Data Processing Systems.

Sementara, sanksi individu diberikan pada sejumlah pihak, antara lain pada pimpinan GRU Igor Valentinovich Korobov, Deputy GRU Sergey Aleksandrovich Gizunov, Deputy satu GRU Igor Olegovich Kostyukov dan Vladimir Stepanovich Alexseyev. (rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER