Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Turki berhasil mengidentifikasi pria bersenjata pelaku penyarangan kelab malam elite Reina di Istanbul pada malam tahun baru kemarin.
"Kami telah menetapkan identitas orang yang bertanggung jawab atas serangan Istanbul," ungkap Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada
AFP, Rabu (4/1).
Meski telah mengantongi identitas pelaku, Cavusoglu tidak menyebutkan nama atau pun menjelaskan secara rinci ciri-ciri sang pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Turki meyakini pelaku serangan ini memiliki pengalaman perang gerilya dan pernah dilatih di Suriah.
Asumsi ini muncul setelah kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan 39 itu. ISIS pada awal pekan ini mengklaim penyerangan kelab Reina sebagai bagian operasi melawan para pelindung salib.
Menurut surat kabar
Haberturk, hasil penyelidikan polisi mengungkap pelaku memasuki Turki dari Suriah melalui Kota Konya pada November lalu. Ia berpergian dengan istri dan dua anaknya supaya tidak menarik perhatian imigrasi.
Pelaku lalu menyewa sebuah flat di pusat Konya sebelum pindah ke Istanbul dan meluncurkan serangan teror mematikan hanya beberapa saat setelah pergantian tahun, tepatnya pada Minggu (1/1) pukul 01.45 waktu setempat.
Hingga kini, pelaku yang diyakini berusia 28 tahun dan berkewarganegaraan Kyrgyzstan itu masih buron. Otoritas keamanan Kyrgyzstan sementara itu terus berkordinasi dengan Turki mencari pelaku.
Melansir kantor berita Turki,
Anadolu, aparat Turki sejauh ini berhasil menangkap 20 tersangka anggota ISIS yang diyakini terlibat dalam serangan.
Dari 20 tersangka, 11 orang di antaranya adalah perempuan. Mereka berhasil diciduk oleh kepolisian kontraterorisme saat melakukan operasi penggerebekan di empat lokasi di wilayah Bornova dan Burca, Kota Izmir.
Dalam penggerebekan, polisi turut menyita peralatan tembak, sabuk amunisi, serta serangkaian peralatan militer lainnya.
(stu)