Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas keamanan Turki meyakini pelaku serangan di kelab malam Reina, Istanbul, pada malam tahun baru lalu memiliki pengalaman perang gerilya dan pernah dilatih di Suriah.
"Pelaku pasti berpengalaman dalam pertempuran. Dia mungkin pernah bertarung di Suriah selama bertahun-tahun," ujar seorang sumber yang merupakan petugas keamanan Turki kepada
Reuters, Selasa (3/1).
Asumsi ini datang usai kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan 39 orang itu, awal pekan ini. Melalui sebuah pernyataan, ISIS menyatakan penyerangan kelab malam itu sebagai kelanjutan operasi kelompoknya melawan pelindung salib yang terberkati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut surat kabar
Haberturk, hasil penyelidikan polisi mengungkap pria bersenjata itu berhasil memasuki Turki melalui Suriah dan pergi ke Kota Konya pada November lalu. Ia berpergian dengan istri dan dua anaknya supaya tidak menarik perhatian keimigrasian.
Hingga kini, pelaku penyerangan yang dipercaya berusia 28 tahun dan berkewarganegaraan Kirgiztan itu masih buron. Otoritas keamanan Kirgiztan terus berkordinasi dengan Turki mencari pelaku penyerangan ini.
Pejabat Turki belum berkomentar mengenai rincian penyelidikan. Namun, juru bicara pemerintah Numan Kurtulmus mengatakan, pihak berwenang hampir rampung mengidentifikasi pria bersenjata ini usai mendapatkan sidik jari dan informasi penampilan sang pelaku.
Meskipun begitu, Kurtulmus tidak menyinggung klaim ISIS terkait serangan ini. Ia hanya mengatakan operasi militer Turki di Suriah benar-benar membuat jengkel kelompok teroris dan para pendukungnya.
Kantor berita Turki,
Anadolu, memaparkan 14 orang telah ditahan dalam proses penyelidikan ini. Dua warga asing telah ditahan oleh pihak Bandara Ataturk lantaran diduga terkait dengan serangan teror ini.
Pelaku penembakan itu mengawali aksinya dengan menembak seorang petugas kepolisian sebelum memasuki area kelab elit, Reina, yang dipadati 500 pengunjung pada malam tahun baru lalu. Kemudian, pelaku melepaskan serangkaian tembakan secara membabi-buta ke arah kerumunan pengunjung.
(has)