Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya lima imigran asal Myanmar tewas ditikam oleh sekeleompok orang tak dikenal dalam perjalanan pulang dari tempat kerja mereka di kawasan Sri Serdang Industrial Park, Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis pekan lalu.
"Empat warga Myanmar tewas seketika di tempat kejadian. Satu orang meninggal di rumah sakit esok harinya," ujar U San Win, Ketua organisasi pemerhati HAM berbasis di Kuala Lumpur, Kathpone Free Funeral Service Organisation, seperti dikutip
Myanmar Times, Senin (9/1).
Win menuturkan, sekelompok penyerang itu awalnya mengerumuni 16 pekerja Myanmar yang sedang pulang kerja. Sembilan imigran selamat tanpa cedera serius, sementara dua lainnya kini sedang dirawat dalam kondisi serius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian Malaysia dilaporkan sudah menahan tujuh orang terkait serangan ini. Namun, mereka belum bisa menentukan motif di balik penyerangan ini.
Sementara itu, Wakil Direktur Urusan Keimigrasian Kementerian Tenaga Kerja, Imigrasi, dan Populasi Myanmar, U Aung Lwin, membenarkan insiden terjadi pada 5 Januari lalu.
Ia menuturkan, para pekerja Myanmar yang diserang ini bekerja secara sah di sebuah pabrik di kawasan industri tersebut.
Menurut Win, serangan yang menargetkan warga Myanmar di Malaysia ini bukan lah yang pertama kalinya. Ia menyarankan Naypyitaw segera menindaklanjuti kasus ini dan mempertimbangkan pengiriman pekerja ke Malaysia.
Menanggapi kejadian ini, Kedutaan Besar Myanmar di Malaysia dikabarkan telah meminta kepolisian untuk meningkatkan patroli pengamanan di lokasi kejadian.
Melansir
Reuters, Myanmar juga memberi petunjuk keselamatan bagi para pekerjanya di Negeri Jiran itu.
Juru bicara kantor kepresidenan, Zaw Htay, mengatakan bahwa pemerintah mendesak seluruh pekerja Myanmar di Malaysia yang diperkirakan berjumlah 147 ribu, termasuk para pekerja ilegal, untuk segera menghubungi kedutaan di sana.
Insiden penyerangan ini menambah ketegangan hubungan kedua negara yang sedang panas dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, Malaysia memprotes kekerasan yang kembali menimpa etnis minoritas Muslim Rohingya di Myanmar sejak Oktober lalu. Malaysia, yang sebagain besar penduduknya beragama Muslim, menuding pemerintah Myanmar melakukan "pembersihan etnis" terhadap kaum Rohingya.
(has)