Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat mengerahkan radar laut militer berteknologi tinggi Hawaii yang dapat memantau uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara. Radar itu sudah bergerak dari Hawaii pada awal pekan ini.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS yang tidak ingin dikutip namanya mengatakan, radar X-band (SBX) itu diperkirakan akan tiba di lokasi tujuannya yang berjarak sekitar 3.218 kilometer dari Hawaii, pada akhir bulan ini.
Radar ini dikabarkan mampu melacak keberadaan rudal balistik antarbenua (ICBM). Alat ini juga mampu membedakan mana rudal yang berpotensi mengancam keamanan dan mana yang tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, juru bicara Pentagon enggan menjabarkan lebih lanjut tujuan utama dari pengerahan radar ini.
“Pengerahan SBX saat ini tidak didasarkan karena adanya ancaman kredibel, namun kami tidak bisa mendiskusikan lebih spesifik [tujuan pengerahan radar ini] selama misi ini berlangsung,” tutur juru bicara Pentagon, Gary Ross seperti dikutip Reuters, Kamis (12/1).
Pengerahan radar ini dilakukan di tengah ketegangan antara kedua negara setelah pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un, mengatakan bahwa ia dapat segera menguji coba ICBM.
Kim juga mengklaim akan menyerang AS jika negara itu tidak menarik pasukannya dari Korsel dan menghentikan latihan bersama sejumlah negara tetangga yang mengancam Pyongyang.
Menanggapi ancaman korut ini, Menhan AS, Ash Carter, menegaskan bahwa Washington tidak akan mengintersepsi ICBM milik Korut tersebut jika memang akan diluncurkan.
Ash lebih memilih strategi untuk memantau uji coba ICBM Pyongyang alih-alih menggagalkannya. Menurutnya, dengan memantau uji coba ICBM, AS dapat mengumpulkan data intelijen mengenai rudal balistik tersebut.
"Jika rudal itu mengancam, akan kami cegat. Jika tidak mengancam, kami tidak perlu melakukannya," tuturnya.