Putin Sebut Trump Tak Mungkin Tertarik dengan Pelacur Rusia

CNN Indonesia
Rabu, 18 Jan 2017 15:15 WIB
Putin mengatakan, perdebatan mengenai dokumen rahasia terkait sikap tak senonoh Trump ini ada karena AS sedang berjuang melemahkan legitimasi Trump.
Putin mengatakan, perdebatan ini terjadi hanya karena AS sedang dalam masa perjuangan politik untuk melemahkan legitimasi presiden terpilih. (Reuters/Maxim Shipenkov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, menganggap Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, tidak akan tertarik dengan pelacur Rusia, meskipun pekerja prostitusi di negaranya merupakan yang terbaik di dunia.

"Dia ke sini dan tiba-tiba bertemu dengan pelacur Moskow? Saya sulit membayangkan dia datang ke hotel untuk bertemu dengan gadis dari kelas bawah, meskipun mereka yang terbaik di dunia," ujar Putin sebagaimana dikutip Telegraph, Selasa (17/1).

Pernyataan ini dilontarkan oleh Putin untuk menanggapi beredarnya dokumen intelijen yang disusun oleh mantan agen Inggris. Dokumen yang belum diverifikasi itu menyebutkan, Rusia memiliki informasi mengenai sikap tidak senonoh Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam salah satu poinnya, disebutkan bahwa Rusia memiliki rekaman Trump melakukan kegiatan seksual saat menginap di sebuah hotel di Moskow pada 2013 lalu.

Menurut Putin, tuduhan itu sangat tak masuk akal karena Trump merupakan pria yang sudah biasa bersosialisasi dengan perempuan cantik dari seluruh dunia, mengingat ia memproduksi kontes kecantikan Miss Universe.

Putin mengatakan, perdebatan ini terjadi hanya karena AS sedang dalam masa perjuangan politik untuk melemahkan legitimasi presiden terpilih.

"Orang-orang yang melakukan ini sebenarnya menyebabkan kerusakan besar bagi kepentingan nasional Amerika," kata Putin.

Dokumen ini memang belum diverifikasi. Namun, sinopsis dari memo tersebut diserahkan oleh intelijen saat bertemu dengan Presiden Barack Obama dan Trump dua pekan lalu.

Meskipun belum diverifikasi, sejumlah media memberitakan keberadaan dokumen ini. BuzzFeed bahkan merilis keseluruhan isi memo tersebut dalam salah satu pemberitaannya.

Trump pun mengatakan bahwa intelijen AS memalukan karena memo yang belum terverifikasi ini bisa tersebar ke media.

Namun, Direktur Intelijen Amerika Serikat, James Clapper, memastikan bahwa pihaknya tidak pernah menyebarkan dokumen tersebut ke media.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER