Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga nelayan Indonesia kembali hilang di perairan Filipina bagian selatan. Hal tersebut dikonfirmasi pemerintah Filipina di Manila. Ketiga nelayan disinyalir hilang di kawasan yang terkenal sebagai lokasi penculikan oleh kelompok militan Islam.
Pemerintah Filipina menyebut ketiga nelayan Indonesia itu hilang pada Rabu (18/1) di perairan yang membatasi Filipina dan Malaysia. Namun kondisi dan penyebab hilangnya mereka belum diketahui.
“Mereka masih hilang, dan kami belum mendapatkan konfirmasi siapa yang bertanggungjawab atas penculikan ataupun lokasi mereka sekarang,” ujar Komandan Militer Regional Mayor Jenderal Carlito Galvez kepada
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Oleh karena itu, kami belum mempertimbangkan ini sebagai kasus penculikan.”
Kantor Berita Malaysia Bernama melaporkan bahwa kapal nelayan Indonesia itu ditemukan tanpa kru dengan mesin masih menyala.
Kelompok militan Islam Filipina, Abu Sayyaf, kerap menculik nelayan dan pelaut di perairan antara Malaysia, Indonesia dan Filipina, sejak tahun lalu. Mereka menyekap puluhan sandera dan menyerang kapal kargo.
Tingginya angka penculikan itu, memicu kecurigaan Indonesia akan hadirnya ‘Perompak Somalia’ baru. Hal itu akhirnya mendorong ketiga negara melakukan upaya patroli bersama.
Di sisi lain, Biro Maritim Internasional mengatakan, penculikan di wilayah laut, mencapai angka tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dengan wilayah perairan Filipina menjadi yang paling rawan.
Abu Sayyaf sendiri bermarkas di pulau terpencil di Filipina selatan. Kelompok militan itu telah berbaiat terhadap ISIS, namun analis mengatakan mereka lebih fokus pada penculikan yang berbuah tebusan.
(les)