Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan ribu orang turun ke jalanan di kota London, Paris, Sydney, Budapest, Montreal, Auckland dan sejumlah kota lain di dunia, dalam aksi unjuk rasa ‘Women’s March’ yang digelar sehari setelah Donald Trump dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 pada Jumat (21/1).
Tak hanya kaum wanita, aksi unjuk rasa yang berpusat di Washington, AS, itu juga dihadiri oleh pria dan anak-anak.
Di London, Inggris, tepatnya di kawasan Trafalgar Square, peserta unjuk rasa sudah terlihat menyemut, sambil membawa poster dan spanduk berisi kalimat protes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya ingin mengajarkan kepada anak saya nilai dari sebuah kesetaraan,” kata Hannah Bryant, penjaga salah satu museum yang datang bersama anaknya yang masih berusia empat tahun.
Pihak penyelenggara ‘Women’s March’ di London mengatakan kalau akan ada 100 ribu orang yang hadir dalam aksi unjuk rasa itu.
Di Paris, Perancis, tepatnya di Menara Eiffel, sekitar 7.000 orang telah berkumpul. Polisi menjaga ketat aksi unjuk rasa itu.
Pihak penyelenggara di AS menyatakan kalau ada lebih 2,5 juta orang yang ikut serta dalam 600 aksi unjuk rasa ‘Women’s March’ yang digelar serentak di seluruh penjuru dunia.
(ard)