Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia menemukan sembilan jenazah di perairan Bintan, Kepulauan Riau, yang diduga merupakan korban dari insiden kapal karam di Malaysia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Rikwanto, mengatakan bahwa sembilan jenazah itu diduga terbawa arus dan ditemukan secara terpisah pada Jumat (27/1).
Rikwanto menjabarkan, dua dari sembilan jenazah itu ditemukan di kawasan Pantai Lagoi pada pukul 06.30 dan 07.00 WIB. Sementara itu, dua jenazah lainnya ditemukan di Teluk Bakau Gunung Kijang pada pukul 6.00 dan 07.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua jenazah ditemukan di Pengundang pukul 08.00 WIB. Satu Jenazah ditemukan di Malang Rapat pada pukul 6.30 WIB, dan satu jenazah ditemukan di tengah laut oleh patroli TNI-AL," kata Rikwanto dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com.
Saat ini, kesembilan jenazah sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Batam. TIM DVI Polda Kepri akan melakukan identifikasi lebih lanjut.
Sebelumnya, Rikwanto mengatakan bahwa total korban tewas akibat insiden kapal karam ini sudah mencapai 24 orang.
Kapal yang diduga membawa TKI ilegal itu karam di perairan Tanjung Rhu dalam perjalan dari Batam pada Senin (23/1). Kapal itu pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pukul 09.17 waktu setempat.
Hingga kini, aparat masih menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal. Namun sebelumnya, Badan Aparat Maritim Malaysia (MMEA) mengatakan, kapal kemunginan karam karena kelebihan muatan dan cuaca buruk.
(has)