Meksiko: AS Melunak Soal Biaya Tembok Perbatasan

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jan 2017 12:22 WIB
Menteri Luar Negeri Meksiko memandang pemerintah Presiden Donald Trump melunak terkait pertikaian pembiayaan tembok perbatasan yang akan dibangun AS.
Pemerintah Donald Trump ingin Meksiko membiayai pembangunan tembok perbatasan kedua negara untuk mencegah imigran gelap. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pejabat Meksiko mengatakan muncul pertanda bahwa pemerintah AS lebih berpandangan fleksibel terkait pihak yang akan mendanai tembok perbatasan yang akan dibangun.

Pejabat itu juga mengatakan akan segera diadakan pertemuan untuk membicarakan bentuk hubungan bilateral antara AS dan Meksiko di masa mendatang.

Hubungan kedua negara sempat terkoyak minggu lalu ketika pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Donald Trump dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto dibatalkan setelah Amerika mengatakan pertemuan itu tidak perlu diadakan jika Meksiko tidak mau membiayai pembangunan tembok perbatasan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Donald Trump berniat membantun tembok di wilayah perbatasan di bagian selatan agar pendatang gelap tidak bisa masuk dan Meksiko harus membiayainya. Pemerintah menolak mentah-mentah usul itu dan menjadikannya sebagai isu kebanggaan bangsa.

Jumat (27/1) lalu Pena Nieto dan Trump berbicara melalui sambungan telepon untuk mengendorkan ketegangan. Menteri Luar Negeri Meksiko Luis Videgaray mengatakan pemerintah kedua negara terus melakukan kontak dan akan berunding minggu ini.

“Perundingan belum terhenti,” ujarnya. “Ini adalah hubungan yang sangat penting bagi Meksiko.”

Videgaray mengatakan, meski belum ada tanggal baru bagi pertemuan Pena Nieto-Donald Trump, pertemuan di tingkat pejabat pemerintah bisa dilakukan dalam beberapa hari ini.

Menlu Meksiko ini yakin Gedung putih telah mengubah pandangan soal pembiayaan pembangunan tembok perbatasan itu.

Kepala Staf GEdung Putih Reince Priebus mengatakan pada Minggu (29/1) bahwa pembiayaan pembangunan tembok itu masih dibicarakan, dan melempar kemungkinan penerapan pajak perbatasan dan langkah-langkah fiskal lain.

“Semua bisa ditarik dari kartel narkoba,” kata Priebus dalam acara televisi CBS. “Dan bisa juga dari warga yang masuk secara ilegal dan membayar denda. Bisa juga semua itu diterapkan.”

Meski mengaku tidak tahu rincian rencana pemerintah AS itu, Videgaray bersikap positif.

“Menurut saya itu pertanda yang baik, setidaknya saya melihatnya seperti itu, bahwa kita melihat ada perubahan dalam retorika mereka,” ujarnya.

Menlu Meksiko ini mengatakan “sebagian besar” bisnis dari kelompok narkoba memang dilakukandi AS.

Donald Trump mengancam akan meninggalkan Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang mengikat Meksiko, Amerika Serikat dan Kanada dalam satu kesepatan perdagangan bebas.

Pemerintah Meksiko ingin mempertahankan kemudahan masuk ke pasar AS dengan kesediaan membicarakan masalah migrasi dan keamanan.

Dalam pernyataan video, Presiden Pena Nieto bernjanji akan lebih melindungi migran yang berada di wilayah AS dengan mengalokasikan anggaran sebesar US$48,16 juta ke konsulat negara itu di AS.

Pernyataan ini dikeluarkan setelah Videgaray mengatakan langkah-langkah baru pemerintahnya dalam melindungi warga Meksiko di AS tidak bertujuan menghalangi penegakan hukum di negara itu. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER