Pembunuhan Pengacara Dituding untuk Kacaukan Myanmar

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jan 2017 16:24 WIB
Pemerintah sipil Myanmar mengatakan pembunuhan pengacara yang bertugas mengubah UUD buatan militer bertujuan membuat negara itu tidak stabil.
Aung San Suu Kyi yang memimpin partai berkuasa di Myanmar kehilangan penasehat dekatnya yang ditembak mati. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Kepresidenan Myanmar mengatakan bahwa pembunuhan pengacara yang membantu partai berkuasa dalam perubahan UUD buatan militer kemungkinan besar bertujuan membuat negara itu tidak stabil.

Seorang pria menembak mati Ko Ni, penasehat Partai Liga Nasional bagi Demokrasi yang berkuasa, di depan umum ketika pengacara Muslim yang dihormati itu sedang menggendong cucunya di bandara internasional Yangon pada Minggu (29/1).

“Penyelidikan awal menunjukkan tujuan aksi itu adalah membuat negara ini tidak stabil,” ujar Kantor Presiden Htin Kyaw dalam pernyataan yang dimuat di harian pemerintah. Namun, artikel itu tidak merinci klaim tersebut lebih jauh lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pemerinah melakukan penyelidikan untuk menguak kebenaran. Keamanan telah ditingkatkan setelah pembunuhan ini.”

Pihak berwenang menahan tersangka pembunuh Ko Ni. Tersangka berusia 53 tahun ini juga menembak mati seorang sopir taksi yang mencoba menangkapnya.

Masih belum jelas apakah Ko Ni dibunuh karena agama yang dianut atau karena pekerjaannya yang bertujuan mengurangi peran politik militer Myanmar.

Tetapi pembunuhan ini terjadi ketika ketegangan antar masyarakat dan agama di Myanmar sedang meningkat. Myanmar yang mayoritas penduduknya beragam Budha kini dipimin oleh pemerintahan sipil pimpinan Aung San Suu Kyi setelah beberapa dekade dikuasai oleh militer.

Operasi keamanan besar-besaran dilakukan di negara bagian Rakhine yang mayoritas warganya adalah Muslim Rohingya, dan diperkirakan 69 ribu warga mengungsi ke Bangladesh.

Pada Senin (30/1) puluhan ribu warga berkumpul di Yangon untuk menunjukkan rasa berkabung pada Ko Ni.

Pengacara ini sedang bekerja mengubah UUD yang dibuat oleh pemerintah militer pada 2008 dan mengatur anggota militer mendapat seperempat kursi parlemen dan memegang kendali kementerian keamanan.

Suu Kyi sendiri tidak menghadiri pemakaman penasehat dekatnya ini, dan belum mengeluarkan pernyataan. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER