Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara China siaga tinggi setelah bentrokan antara kelompok bersenjata dan militer Myanmar mulai menjalar hingga ke dekat perbatasan pada akhir pekan lalu.
"Tentara China dalam siaga tinggi dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara, juga melindungi kehidupan dan properti warga negara China yang tinggal di sepanjang perbatasan," demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan China, seperti dikutip
Reuters, Senin (21/11).
Kantor berita
Xinhua melaporkan bahwa situasi di Myanmar ini mulai menjadi perhatian Beijing ketika pada Minggu (20/11) tiga kelompok bersenjata menyerang pos-pos keamanan di Kota Muse dan Kutkai yang terletak di negara bagian Shane, dekat perbatasan dengan China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang sumber anonim mengatakan kepada
Xinhua bahwa ada beberapa korban yang jatuh dalam insiden tersebut, baik itu dari pihak militer maupun warga sipil.
Kedutaan Besar China di Myanmar pun menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin guna mengembalikan kestabilan di daerah perbatasan tersebut.
Melalui pernyataan resminya, kedubes tersebut juga menginformasikan bahwa kini, pemerintah China menampung sementara sejumlah warga Myanmar yang melewati perbatasan untuk menghindari bentrokan.
Seruan ini dilontarkan untuk mencegah terulangnya kembali bentrokan seperti tahun lalu, ketika pertempuran merembet hingga masuk ke wilayah China. Lima warga China pun tewas akibat bentrok tersebut.
Konflik berkepanjangan di negara bagian Shan sendiri sudah berlangsung selama beberapa dekade, menyebabkan ribuan orang mengungsi ke luar negeri.
(den)