Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan ribu warga turun ke jalan di Romania, Rabu waktu setempat (1/2), untuk memprotes kebijakan pemerintah menghapuskan sejumlah hukuman korupsi. Demonstrasi ini adalah yang terbesar sejak kejatuhan komunis 1989 silam.
Dilaporkan
AFP, Sekitar 200 hingga 300 ribu demonstran, menurut perkiraan media, melawan udara dingin, berteriak "pencuri!" dan "mundur!" sehari setelah pemerintah meloloskan dekrit darurat yang mengatur hal tersebut.
Di Bukares, beberapa demonstran melempar botol, kembang api dan batu ke arah aparat keamanan yang merespons dengan menembakkan gas air mata. Beberapa polisi dan pemrotes menderita luka-luka.
Di kota-kota lain termasuk Timisoara, titik awal revolusi 1989, massa juga turun ke jalan untuk kedua kalinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberontakan yang terjadi 30 tahun lalu itu memaksa diktator Nicolae Ceausescu turun dari jabatan, lantas segera dieksekusi dalam hitungan hari. Tepatnya pada 25 Desember 1989.
Dalam dekrit darurat yang dikeluarkan Selasa malam, pemerintah menghapuskan hukuman untuk beberapa tindak korupsi dan membuat pelaku penyalahgunaan kekuasaan tidak bisa dipenjara jika menghasilkan kerugian di bawah $47.500 atau sekitar Rp6 miliar.
Pemerintah tetap bungkam sejak saat itu. Namun, pada Rabu, Menteri Kehakiman Florin lordache menulis di akun Facebook-nya bahwa "tidak ada yang dirahasiakan, ilegal atau imoral" soal dekrit itu.
Bukares menyatakan pihaknya melakukan langkah ini untuk berupaya menyejajarkan legislasi dengan konstitusi.
Namun, pengkritik mengatakan keuntungan dekrit ini akan sangat dirasakan oleh politikus pemimpin PSD, Liviu Dragnea, yang sedang diadili karena dugaan penyalahgunaan kuasa, dan sejumlah politisi sayap kiri lainnya.
Dragnea, 54, sudah dipecat karena divonis hukuman dua tahun penjara atas dugaan penipuan, tahun lalu. Hukuman ini belum dijalani dan masih ditunda. Sementara kasus penyalahgunaan kekuasaannya diduga merugikan $25.874 atau Rp3,4 miliar.
Inisiatif lain yang akan diajukan Perdana Menteri Sorin Grindeanu ke parlemen akan melepaskan 2.500 orang yang sedang menjalani hukuman penjara di bawah lima tahun karena kasus non-kekerasan.
Pemerintah menyatakan langkah ini akan mengurangi populasi penjara yang sudah semakin penuh. Namun pengkritik menilai kepentingannya, lagi-lagi, adalah banyak pejabat dan politisi yang bakal bebas jika peraturan ini diloloskan.
(aal)