Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Amerika Serikat akan memberikan izin final pembangunan jalur pipa Akses Dakota yang kontroversial setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk melanjutkan proyek tersebut.
"Departemen Tentara mengumumkan hari ini, kami menyelesaikan peninjauan yang diperintahkan presiden untuk permintaan jalur pipa Akses Dakota dan memberikan notifikasi kepada Kongres bahwa kami akan memberikan izin untuk melintasi lahan pemerintah di Lake Oahe Dam and Reservoir, North Dakota," bunyi pernyataan Tentara AS, dikutip
AFP, Selasa (7/2).
Keputusan ini langsung dikecam keras oleh suku asli di North Dakota, Standing Rock Sioux. Mereka mengundang semua pendukungnya untuk melakukan aksi besar-besaran pada 10 Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, Standing Rock Sioux menolak proyek tersebut karena jalur pipa yang direncanakan akan melewati situs makam leluhur mereka dan dapat mengancam persediaan air.
Pada masa pemerintahan Barack Obama, tentara AS menunda pembangunan jalur pipa tersebut. Mereka mengatakan, perlu ada peninjauan lingkungan lebih lanjut.
Namun menurut pihak pembangun Akses Dakota, Energy Transfer Partner, proyek jalur pipa senilai US$3,8 miliar ini sangat penting.
Jika rampung, jalur pipa sepanjang 1.886 kilometer ini akan melintasi empat negara bagian dan diperkirakan dapat membawa hampir setengah juta barel minyak mentah dari North Dakota ke Illinois.
(has)