Jakarta, CNN Indonesia -- Pencalonan miliarder Betsy DeVos, kandidat menteri pendidikan pilihan Presiden Donald Trump akhirnya dikonfirmasi dan disetujui oleh Senat Amerika Serikat pada Rabu (8/2), usai proses uji kelayakan dan pemungutan suara panjang.
Perdebatan sengit terjadi antara pejabat Senat saat menggelar pemungutan suara. Dua anggota Senat fraksi partai Republik yakni Senator Susan Collins dan Senator Lisa Murkowsk, bahkan bergabung dengan 46 anggota Senat fraksi Partai Demokrat, menolak pencalonan DeVos.
Keduanya membuat suara Republik, yang mendukung pencalonan DeVos dengan suara Demokrat sama banyak. Dari 100 anggota Senat, 50 suara sama-sama menolak dan mendukung pencalonan DeVos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, seorang kandidat menteri biasanya akan meminta presiden membatalkan pencalonannya jika mendapat dukungan rendah dari Senat. Dalam hal ini, DeVos berkeras melanjutkan pencalonannya.
Wakil Presiden Mike Pence akhirnya turun tangan dalam rapat konfirmasi di Senat pada Selasa Pagi untuk memutuskan pencalonan DeVos ini. Hal ini yang pertama terjadi dalam sejarah Senat.
Dalam konstitusi AS, wakil presiden memang merangkap sebagai presiden Senat, yang memiliki kewenangan dan hak suara ketika ada hambatan dalam proses
voting di Senat.
Berbagai pengkritik menilai, performa DeVos saat uji kelayakan sangat mencerminkan ketidaksiapannya untuk memimpin Kementerian Pendidikan. Pemimpin Senat fraksi Demokrat, Chuck Schumer bahkan menilai pencalonan DeVos "sangat tidak wajar."
"Kandidat anggota kabinet ini [DeVos] sangat tidak memenuhi syarat, sangat terpecah-belah. Telerbih, Wakil Presiden Mike Pence sampai harus turun tangan dalam pemungutan suara," ungkap Schumer melalui akun Twitternya, seperti dikutip
Reuters, Rabu (8/2).
Dalam debat Senat, Schumer bahkan menganggap pendiri Windquest Group ini lebih mengutaman pendidikan swasta dan meremehkan pendidikan publik. Padahal, sebanyak 90 persen siswa AS mengenyam pendidikan di sekolah publik.
DeVos memang dikenal pendukung sekolah charter, sekolah yang biasanya beroperasi secara independen yang dijalankan oleh suatu perusahaan.
Partai Demokrat khawatir dirinya akan lebih memfokuskan diri mempromosikan sekolah charter dan melemahkan peran sekolah publik. padahal, selama ini sekolah publik menjadi jangkar sistem pendidikan di Amerika.
Selain itu, sejumlah pernyataan DeVos selama sidang uji kelayakan juga turut mencerminkan ketidaksiapannya memimpin sistem pendidikan di negeri paman Sam itu. Beberapa waktu lalu, DeVos secara mengejutkan mengatakan sekolah di AS perlu dilengkapi senjata sebagai alat perlindungan.
Padahal, sejumlah sekolah dan kampus di AS pernah mengalami peristiwa penembakan yang tak sedikit menelan korban jiwa lantaran maraknya senjata yang dibawa ke lingkungan sekolah dan akhirnya disalahgunakan.
Yang paling menyulut perhatian adalah penembakan SD Sandy Hook pada Desember 2012 yang menewaskan 27 orang, 20 di antaranya anak-anak.
(aal)