Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan meminta Dewan Keamanan PBB mengadakan rapat mendesak untuk membahas peluncuran peluru kendali Korea Utara, kemarin.
Dewan diperkirakan akan mengadakan pertemuan tersebut hari ini, Senin (13/2), setelah Korea Utara mengonfirmasi melaksanakan uji coba rudal itu dengan sukses.
"Amerika Serikat, bersama dengan Jepang dan Korea Selatan, telah meminta konsultasi mendesak soal peluncuran rudal balistik Korut pada 12 Februari," kata seorang juru bicara perwakilan luar negeri AS, dikutip
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyusul uji coba tersebut, Presiden AS Donald Trump langsung menyatakan dirinya berjanji "100 persen" mendukung Jepang, sekutu utamanya di kawasan yang terkena dampak langsung aksi Korut.
Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang sedang berkunjung ke Amerika, mengatakan langkah Pyongyang tidak bisa ditoleransi. Pernyataan itu dilontarkan Abe dalam konferensi darurat yang diselenggarakannya bersama Trump di Florida, AS.
Senada dengan Jepang, pelaksana tugas Presiden Korea Selatan, Hwang Kyo-ahn berjanji akan menanggapi aksi provokatif Korut ini dengan sanksi yang sesuai.
Ia berjanji, Seoul bersama komunitas internasional akan bekerja sama menjatuhkan hukuman yang pantas atas tindakan Pyongyang yang mengancam keamanan negara di kawasan bahkan global ini.
Selama ini, PBB telah menjatuhkan serangkaian sanksi berupa embargo ekonomi setiap kali Korut meluncurkan uji coba teknologi nuklirnya.
Meski begitu, enam paket sanksi yang selama ini PBB terapkan sejak uji coba rudal Korut pertama pada 2006 silam dianggap gagal meredam ambisi Korut mengembangkan teknologi nuklirnya.