Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Malaysia masih membuka kemungkinan penambahan tersangka lain dalam kasus dugaan pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin tertinggi Korea Utara, yang tewas di Kuala Lumpur pada awal pekan ini.
Kepala kepolisian wilayah Selangor, Abdul Samah Mat, mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini dari segala kemungkinan yang ada, termasuk keberadaan tersangka lain.
"Kami tengah menunggu respons dan informasi yang dibutuhkan untuk penyelidikan dari kedutaan besar Korea Utara," kata Abdul sepeti dikutip kantor berita Malaysia,
Bernama, Jumat (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul tak menjabarkan lebih jauh, tapi ia mengatakan bahwa kepolisian memperketat pengamanan Bandara Internasional Kuala Lumpur sebagai upaya mencegah kemungkinan "tersangka lainnya kabur dari Malaysia."
Sejumlah langkah pengetatan keamanan dilakukan di berbagai titik bandara tempat keluar-masuknya penumpang.
Seorang petugas keamanan bandara mengatakan, setiap penumpang domestik dan internasional akan diperiksa lebih ketat dari biasanya sebelum diizinkan masuk ke titik keberangkatan.
Sejauh ini, kepolisian telah menangkap tiga orang terkait kasus dugaan pembunuhan ini. Ketiga tersangka itu adalah dua perempuan yang baru-baru ini diketahui berasal dari Vietnam dan Indonesia, serta seorang pria asal Malaysia yang merupakan kekasih WNI tersebut.
Kim Jong Nam, 46, diracun oleh dua orang perempuan tak dikenal di terminal keberangkatan bandara sebelum bertolak ke Macau, China.
Dari video CCTV bandara, wajah Kim Jong Nam tiba-tiba dibekap oleh dua wanita tersebut.
Tak lama, Kim Jong Nam meminta bantuan ke bagian informasi dan mengatakan bahwa ia merasa sangat pusing. Keadaannya terus memburuk hingga dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia dalam perjalanan.
Kedua wanita tersebut dilaporkan kabur menggunakan taksi usai membekap wajah Kim Jong Nam.
Kini, jenazah anak sulung Kim Jong Il itu masih berada di Rumah Sakit Kuala Lumpur bagian Institut Forensik Nasional. Pihak rumah sakit masih melakukan autopsi pada jasad Kim Jong Nam guna mengetahui penyebab kematiannya.